Ibu Bahagia Bisa Tingkatkan Kualitas Pengasuhan pada Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi ibu sedang berbincang dengan putrinya. Foto: Pixabay.com/Iqbal Nuril Anwar

Ilustrasi ibu sedang berbincang dengan putrinya. Foto: Pixabay.com/Iqbal Nuril Anwar

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Terapis Perilaku, Maizan Dianati, SPsi, M.Sc, dari Universitas Padjajaran mengatakan bahwa kebahagiaan ibu dan anak saling berkaitan. Menurutnya, ibu bahagia akan lebih mampu memberikan pengasuhan yang baik bagi anak. Ketika hal itu terjadi, maka anak pun akan lebih bahagia. 

"Saat ibu bahagia, ia akan lebih emosional available, lebih melekat dengan anak, dan lebih mampu menghadapi masalah dengan tenang, Hal ini dapat berdampak terhadap pengasuhan," kata Maizan dalam diskusi di Jakarta, Sabtu 21 Oktober 2023.

Maizan menjelaskan bahwa ibu yang tidak bahagia akan lebih mudah stres, cemas, dan marah. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap pengasuhan, misalnya ibu menjadi kurang sabar, mudah marah, dan tidak responsif terhadap kebutuhan anak.

Oleh karena itu menurutnya penting bagi seorang ibu untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri yang memungkinkan ibu untuk melakukan hobi, berolahraga, atau merenung tanpa gangguan. “Memiliki 'Me Time' adalah hak dari setiap ibu. Ketika ibu bahagia atau memiliki kondisi mental yang baik, anak pun dapat turut merasa bahagia dan mengeluarkan semua potensi yang dimilikinya secara maksimal,” ujar Maizan.

Maizan mengajak para ibu untuk menerima kenyataan bahwa tidak semua aspek dalam hidup dapat dikendalikan, suatu pandangan yang dapat mengurangi tingkat kecemasan yang mungkin dirasakan oleh ibu.

Dalam rangka mencapai kebahagiaan, Maizan menekankan pentingnya menghargai diri sendiri atas pencapaian-pencapaian kecil yang telah dicapai dalam peran sebagai ibu, mengingat bahwa menjadi seorang ibu adalah tugas yang tidak mudah.

Lebih jauh lagi, ia menyarankan agar para ibu untuk tidak ragu dalam mendelegasikan sebagian tugas kepada orang lain, seperti suami, keluarga, atau teman-teman, yang dapat membantu dalam mengelola sebagian dari tanggung jawab sehari-hari, memberikan ruang bagi ibu untuk merasa lebih lega dan dapat fokus pada menciptakan kebahagiaan bagi seluruh keluarga.

Maizan menambahkan bahwa jika kecemasan atau kesedihan terus berlanjut selama periode yang lama, mencari bantuan profesional adalah langkah bijak. “Berbicara dengan seorang ahli dapat membantu mengatasi masalah ini dengan dukungan yang tepat,” kata Maizan.

Anak-anak pun memerlukan perhatian dan tindakan khusus dalam rangka menciptakan kebahagiaan mereka.

Seorang ibu harus luangkan waktu berkualitas bersama anak tanpa gangguan. Salah satu caranya dengan mematikan gawai dan benar-benar fokus pada interaksi satu sama lain. Ini akan membantu membangun ikatan kuat antara ibu dan anak.

Validasi opini dan emosi anak merupakan langkah penting dalam memberikan dukungan emosional. Walaupun mungkin terdapat perbedaan pandangan, mendengarkan dengan seksama akan memberikan anak rasa didengarkan dan dihargai.

Memastikan rutinitas yang baik dalam kehidupan anak akan membantu mereka merasa nyaman dan anak menjadi tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, sehingga mereka merasa lebih terkendali.

Selain itu, melakukan observasi berkala terhadap kesehatan dan perilaku anak juga merupakan tindakan yang penting. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa anak merasa baik dan tidak mengalami masalah yang mungkin tidak terdeteksi. Maizan menambahkan bahwa dengan menjaga kebahagiaan ibu dan anak, akan menjadi langkah penting dalam membentuk keluarga yang harmonis.

Pilihan Editor: Mana Lebih Bahagia dan Sehat, Ibu Bekerja atau Ibu Rumah Tangga

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."