Rilis Buku Keempat, Angkie Yudistia Fokus pada Literasi untuk Disabilitas

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Stafsus Presiden Bidang Sosial dan Penulis Angkie Yudistia saat bedah buku berjudul Menuju Indonesia Inklusif di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat, 22 September 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Stafsus Presiden Bidang Sosial dan Penulis Angkie Yudistia saat bedah buku berjudul Menuju Indonesia Inklusif di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat, 22 September 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia yang juga seorang disabilitas penyandang tuli baru saja menerbitkan buku keempatnya bertajuk Menuju Indonesia Inklusi. Dalam buku ini yang berbeda ialah menjadi wadah bagi Angkie belajar banyak bagaimana mewujudkan Indonesia ramah disabilitas. 

"Jadi dulu mimpi saya di tahun 2019 melalui pernyataan saya ke pak presiden ialah bagaimana bisa Indonesia menjadi lebih ramah kepada penyandang disabilitas. Sebabnya masih banyak hal yang perlu diperjuangkan dan prosesnya pun belum sempurna 100 persen," ucap Angkie di acara Oppal Now Fest, Jumat, 22 September 2023 di Jakarta. 

Salah satu langkah memulainya, lanjut Angkie ialah dengan mempekerjakan staf-staf penyandang disablitas, kedua mewujudkan lembaga baru yakni Komisi Nasional Disabilitas. Ketiga, ini merupakan implementasi hulu ke hilir, dari mulai edukasi, ekonomi, kesehatan, dan lain sebagainya. Dan, terakhir adalah bagaimana support system termasuk keluarga turut mendukung. 

"Sebab, dari pihak support system dalam hal ini keluarga masih banyak yang beolum memahami apa itu disabilitas dan bagaimana mendampingi mereka. Jadi, aku harap buku ini juga bisa jadi panduan dan literasi untuk mereka," tambah Angkie. 

Bagi ibu dua anak ini, buku Menuju Indonesia Inklusi bukan hanya berisi pemikirannya, tetapi juga implementasi berdasar pengalaman yang ia rasakan selama menjadi staf khusus yang menangani masalah disabilitas. "Implementasi dan bagaimana mencari solusinya, itu yang menantang dalam penyusunan buku ini sehingga butuh waktu cukup lama sekitar setahunan," imbuh dia. 

Harapan Angkie menerbitkan buku Menuju Indonesia Inklusi ialah bisa menjadi salah satu panduan dan literasi disabilitas. Artinya, pada buku keempat ini, Angkie lebih banyak bercerita tentang bagaimana literasi disabilitas berbicara secara utuh.  Bagaimana kita bisa saling memberikan kesempatan bagi penyandang distabilitas. 

"Lalu, bagaimana upaya-upaya pemerintah menuju Indonesia lebih ramah terhadap penyandang disabilitas, dan hadir dengan peraturan-peraturan yang telah disahkan oleh pak presiden, baik dengan bersama pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Memang belum sempurna 100 persen tapi setidaknya usaha kami sudah meluas," tambah dia. 

Lalu bagaimana peran Komisi Nasional Disabilitas memiliki fungsi yang kuat untuk melindungi dan mendukung teman-teman disablitas. "Kalau ada masalah bisa langsung menghubungi Komisi Nasional Disabilitas, misalnya ada kekerasan, informasi apa pun itu bisa menghubungi kontak yang tersedia. Negara hadir melalui Komisi Nasional Disabilitas untuk teman-teman penyandang disabilitas, jadi jangan merasa sendirian," paparnya. 

Lalu, terakhir berbicara soal sinergi, Angkie melalui program-programnya berharap bisa mewujudkan dampak dan keputusan untuk sekarang maupun jangka panjang. Agar teman-teman penyandang disabilitas bisa berpartisipasi aktif siapa pun kepemimpinan berikutnya agar memperjuangkan kepentingan penyandang disabilitas. 

Pilihan Editor: Cerita Angkie Yudistia Terus Mengembangkan Diri Walau Kondisi Terbatas

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."