4 Faktor Rambut Lambat Kering usai Keramas dan Cara Mengatasinya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi perempuan dengan rambut basah. Foto: Freepik.com/Jcomp

Ilustrasi perempuan dengan rambut basah. Foto: Freepik.com/Jcomp

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah rambut Anda lambat kering usai keramas? Jika iya, ada beberapa orang dengan jenis rambut tertentu mengalami hal yang sama termasuk pemilik rambut keriting. Menurut spesialis rambut keriting dan penata rambut, Tiffany Minyon, sebagian besar kliennya yang berambut keriting cenderung menghindari hari keramas karena proses pengeringannya yang lambat. Selain itu, ada faktor lainnya yang menyebabkan rambut lambat kering usai keramas yang perlu diketahui. Yuk, kita simak.

Faktor Rambut Lambat Kering usai Keramas

1. Rambut Tebal

Rambut tebal adalah alasan paling jelas mengapa perlu waktu lebih lama untuk mengeringkan rambut setelah keramas. Rambut yang lebih tebal berukuran lebih besar helai demi helai ketimbang rambut tipis, maka dari itu setiap bagian memiliki bobot lebih banyak dan memerlukan lebih banyak waktu untuk mengering.

2. Porositas Rendah

Porositas rambut juga mempengaruhi waktu pengeringan. Apa itu porositas? Porositas adalah kemampuan tiap helai rambut dalam menyerap dan mempertahankan kelembapan. Rambut dengan porositas tinggi lebih cepat kering karena air lebih mudah masuk dan keluar. Sebaliknya, rambut dengan porositas rendah jauh lebih sulit untuk dijenuhkan, dan setelah basah, rambut akan lebih kuat menahan air.

“Rambut dengan porositas rendah membutuhkan waktu lama untuk kering,” kata Leigh Hardges, penata rambut di Maxine Salon, Chicago, Amerika Serikat dikutip dari Byrdie, Jumat, 8 September 2023. "Untaian ini lebih kasar (artinya diameter untaiannya besar) dan benar-benar menahan air," jelasnya.

3. Rambut Keriting

Semakin keriting rambut Anda, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mengering usai keramas. Sebab rambut ikal dan keriting memiliki gerakan melingkar yang membuat helaian rambut meliuk-liuk, sehingga memperlambat aliran udara saat proses pengeringan.

Meskipun rambut lurus dan bergelombang cenderung memiliki waktu pengeringan yang lebih singkat, rambut keriting membutuhkan waktu lebih lama.

4. Hidrasi dan Aplikasi Produk 

Jumlah air dan produk yang diaplikasikan pada rambut dapat memengaruhi waktu pengeringan, menurut Minyon. Namun, hal ini belum tentu berarti buruk. “Pengeringan yang lambat sebenarnya merupakan tanda rambut sehat,” katanya. "Rambut yang dilembapkan dengan baik membuat ikal lebih baik."

Cara Mengeringkan Rambut Lebih Cepat

Sekarang setelah Anda memahami mengapa rambut Anda membutuhkan waktu lama untuk kering, Anda mungkin bertanya-tanya apakah ada yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Berikut beberapa cara mempercepat waktu pengeringan rambut.

1. Hindari Penambahan Produk Rambut

Tips ini khusus pemilik rambut keriting, hindari menambahkan produk perawatan rambut tambahan saat akan mengeringkan rambut setelah keramas. Ya, kiat ini memang berlawanan dengan saran menambahkan serum atau pelembap saat rambut masih lembap usai keramas. Mengapa demikian? Karena langkah itu dapat meningkatkan waktu pengeringan.

“Pastikan rambut ikal benar-benar kering sebelum mengaplikasikan produk rambut lainnya,” saran Minyon. Kemudian, sebarkan produk secara merata menggunakan teknik seperti metode berdoa, mengerutkan, atau gerakan meligkar untuk mendapatkan definisi ikal yang lebih baik.

2. Biarkan Rambut Mengering Sendiri

Jika rambut Anda lebih pendek, Anda mungkin tidak memerlukan langkah ini, tetapi jika rambut Anda panjang, sebaiknya luangkan waktu ekstra mengeringkan rambut secara alami sebelum menggunakan diffuser atau pengering.

"Biarkan rambut ikal dengan panjang sedang hingga panjang mengering sendiri sampai sedikit lembap sebelum menggunakan diffuser," saran Minyon. "Ini membantu menjaga pola dan struktur ikal."

3. Gunakan Semprotan Cepat Kering

Ada produk yang dibuat khusus untuk mempercepat waktu pengeringan. Produk pengering rambut favorit Hardges adalah Oribe Royal Blowout Spray dan Color Wow Speed-Dry Spray.

4. Pilih Handuk yang Tepat

Hardges mengatakan handuk yang tepat dapat mempercepat waktu pengeringan rambut, dan Anda bisa memilih handuk jenis mikrofiber. "Rambut juga dapat dikeringkan lebih cepat menggunakan kaos katun atau handuk khusus yang cocok untuk menyerap kelembapan dan mencegah rambut kusut," katanya.

5. Bersabarlah

Bersabar adalah salah satu kunci mengeringkan rambut. Penting untuk diingat bahwa rambut Anda membutuhkan waktu untuk mengering sama sekali bukan pertanda buruk. Meskipun Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mempercepat prosesnya, ketahuilah bahwa kemungkinan besar rambut Anda akan dalam kondisi baik jika perlu waktu untuk mengering.

“Pengeringan yang lebih lambat menunjukkan rambut yang lebih sehat, sedangkan pengeringan yang cepat mungkin merupakan tanda-tanda rambut keropos atau sedikit rusak,” jelas Minyon.

Kesabaran adalah kunci saat mengeringkan rambut ikal. Untuk rambut ikal yang sehat, saya menyetujui proses pengeringan yang lembut untuk hasil terbaik."

Jadi, jenis rambut adalah indikator utama waktu pengeringan rambut, dan ada beberapa faktor lain yang berperan, termasuk porositas, kepadatan, ketebalan, dan pola keriting. Misalnya, rambut halus dengan kepadatan rendah cenderung lebih cepat kering, sedangkan rambut tebal dengan kepadatan sedang hingga tinggi membutuhkan waktu lebih lama untuk kering.

Anda dapat mempercepat proses pengeringan rambut dengan mengaplikasikan produk dengan benar, menggunakan semprotan cepat kering, memilih bahan handuk yang tepat, dan membiarkan rambut mengering sendiri sebelum menggunakan pemanas listrik. Sekali lagi, penting untuk diingat bahwa rambut lambat kering usai keramas termasuk tanda rambut sehat terkait porositasnya.

Pilihan Editor: 7 Faktor yang Mempengaruhi Seberapa Sering Harus Keramas

BYRDIE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."