Tokopedia Sebut Penjualan Produk Kecantikan dan Perawatan Diri di Yogyakarta Naik 9,5 Kali Lipat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
(dari kiri) Caecilia Ruli, General Manager Larissa Aesthetic Center, dan Nuraini Razak, Direktur Corporate Affairs Tokopedia dalam Tokopedia Media Workshop dengan Larissa Aesthetic Center di Yogyakarta, Kamis, 1 September 2023. Foto: Tokopedia

(dari kiri) Caecilia Ruli, General Manager Larissa Aesthetic Center, dan Nuraini Razak, Direktur Corporate Affairs Tokopedia dalam Tokopedia Media Workshop dengan Larissa Aesthetic Center di Yogyakarta, Kamis, 1 September 2023. Foto: Tokopedia

IKLAN

CANTIKA.COM, Yogyakarta - Perusahaan teknologi, Tokopedia memiliki misi mencapai pemerataan ekonomi secara digital, dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) lokal salah satu fokus utamanya. Maka dari itu, ada beragam insiatif, kampanye, dan program yang diluncurkan termasuk Hyperlocal. Inisiatif ini bertujuan memberikan kesempatan yang sama kepada pelaku usaha di seluruh Indonesia untuk menciptakan peluang bisnis melalui pemanfaatan teknologi. Hyperlocal Tokopedia menerapkan teknologi geo-tagging dan bertujuan mendekatkan penjual dan pembeli di mana pun mereka berada. 

Upaya ini juga sejalan dengan salah satu komitmen ESG GoTo Tiga Nol (Three Zeroes), yaitu Nol Hambatan (Zero Barriers), yang bertujuan untuk membantu pelaku usaha menciptakan peluang tanpa hambatan lewat ekosistem GoTo termasuk Tokopedia.

Hyperlocal Tokopedia punya berbagai manifestasi, seperti Kumpulan Toko Pilihan (KTP) dan Dilayani Tokopedia.

“Hyperlocal Tokopedia telah membawa dampak ekonomi yang positif. Rerata persentase pertumbuhan ekonomi di kota dengan Hyperlocal Tokopedia angkanya lebih tinggi yaitu 2,78%, dibandingkan di kota tanpa Hyperlocal Tokopedia yang tercatat 1,26%,” jelas Direktur Corporate Affairs Tokopedia, Nuraini Razak di Yogyakarta, Kamis, 1 September 2023.

“Selama lebih dari 14 tahun berdiri, Tokopedia saat ini sudah terdiri dari lebih dari 14 juta penjual dan hampir 100% pelaku UMKM. Melalui Tokopedia, mereka memasarkan lebih dari 1,8 miliar produk terdaftar kepada masyarakat di 99% kecamatan di Indonesia,” tambah Nuraini.

Selain membantu pelaku usaha lokal memulai dan membangun bisnis, Hyperlocal Tokopedia juga mempermudah masyarakat di seluruh wilayah di Indonesia mengakses lebih banyak pilihan produk kebutuhan dengan lebih cepat dan efisien. Hyperlocal Tokopedia pun mendorong terciptanya tren belanja daring atau online masyarakat Indonesia.

“Secara keseluruhan, hampir 3/4 dari transaksi antarpulau yang terjadi di Tokopedia menggunakan fitur Bebas Ongkir. Kebutuhan sehari-hari atau groceries (seperti makanan dan minuman serta kecantikan dan perawatan diri), rumah tangga, fashion, elektronik, olahraga dan hobi menjadi beberapa kategori produk paling laris di Tokopedia selama setahun ke belakang,” jelas Nuraini.

Pada kategori produk kecantikan dan perawatan diri di Tokopedia, suplemen kecantikan, hair foam, dan sunblock menjadi beberapa produk paling laris, sepanjang semester I 2023 dibandingkan semester II 2022, dengan rata-rata peningkatan transaksi 9 kali lipat.

Khusus di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), beberapa kategori produk paling laris di Tokopedia selama setahun ke belakang, antara lain olahraga dan hobi, fashion, serta kebutuhan sehari-hari atau groceries (seperti makanan dan minuman serta perawatan diri). 

“Selain itu, di Yogyakarta, suplemen kecantikan, hair foam dan bath salt (garam mandi) menjadi beberapa produk kecantikan dan perawatan diri yang paling banyak dibeli melalui Tokopedia, sepanjang semester I 2023 dibandingkan semester II 2022, dengan rata-rata peningkatan penjualan hampir 9,5 kali lipat,” kata Nuraini.

Mengenal Larissa Aesthetic Center

Inisiatif Hyperlocal Tokopedia mendorong tumbuh kembang pelaku usaha di Indonesia, termasuk di kota Yogyakarta. Salah satu merek lokal Yogyakarta yang membangun bisnis bersama Tokopedia adalah Larissa Aesthetic Center. Bisnis perawatan kulit atau skincare alami yang didirikan oleh R. Ngt. Poedji Lirnawati sejak tahun 1984 ini berhasil memperluas pasar dan meningkatkan penjualan di era digital melalui inisiatif Hyperlocal Tokopedia.

Awalnya, R. Ngt. Poedji Lirnawati mendirikan Larissa Beauty Salon yang kemudian berkembang menjadi Larissa Aesthetic Center. Jenama kecantikan lokal ini menawarkan berbagai produk dan layanan perawatan kulit wajah, tubuh, dan rambut. 

Dalam menghadirkan produk kecantikan dan perawatan diri, Larissa Aesthetic Center mengusung konsep back to nature (mengandalkan bahan-bahan alami).

“Kami menggunakan bahan alami, seperti buah, sayuran dan umbi yang dipadukan dengan teknologi tinggi, aman, berjangka panjang, serta harga yang tetap terjangkau. Kami bekerja sama dengan petani dan supplier lokal yang memiliki standar khusus dari berbagai wilayah seperti Yogyakarta, Bali, Kupang, dan yang berada di sekitar Larissa Aesthetic Center,” kata General Manager Larissa Aesthetic Center, Caecilia Ruli atau Lia.

Larissa Aesthetic Center juga menerapkan konsep ramah lingkungan dalam berbisnis dengan mengelola limbah cair dan padat hasil produksi sesuai dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). 

Larissa Aesthetic Center bergabung dengan Tokopedia pada tahun 2018. Menurut Lia, keputusan itu berdampak besar terlebih di masa pandemi Covid-19. Mengingat di masa itu, masyarakat berkegiatan di rumah saja, sehingga tidak bisa keluar untuk mengakses produk atau layanan yang diinginkan termasuk perawatan kecantikan. Di sinilah peran Tokopedia untuk menjembatani para pelanggan Larissa Aesthetic Center. 

"Sejak bergabung dengan Tokopedia, Larissa Aesthetic Center mendapatkan berbagai manfaat. Mulai dari penjualan yang terus meningkat, lebih mudah mengedukasi produk ke pembeli dan memperluas jangkauan pasar hingga ke seluruh penjuru di Indonesia,” tegas Lia.

Pilihan Editor: 9 Klinik Perawatan Wajah Terbaik di Jogja dengan Harga Mahasiswa

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."