Gemas dengan Jerawat di Dagu, Ketahui 4 Faktor Pemicunya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi bekas jerawat. Pixabay.com

Ilustrasi bekas jerawat. Pixabay.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Di mana pun munculnya, jerawat dapat disebabkan oleh berbagai faktor biologis dan lingkungan. Khusus untuk jerawat di dagu, biasanya faktor pemicunya adalah empat hal berikut ini. 

Jenny Liu, dokter kulit bersertifikat dan asisten profesor di University of Minnesota, penyebab jerawat di dagu sulit dikontrol. Misalnya, produksi minyak berlebih karena area dagu sarat dengan banyak kelenjar sebaceous yang dapat memproduksi minyak dan menyumbat pori-pori, serta fluktuasi hormon dan genetika.

Marisa Garshick, seorang dokter kulit di MDCS Dermatology dan asisten profesor klinis di Cornell University, mengatakan bahwa jerawat di area dagu dan garis rahang biasanya ditandai dengan peradangan, yang membuatnya tampak seperti papula dan pustula. "Bukan pori-pori tersumbat yang lebih kecil dan tidak meradang,” kata  Garshick. 

Kemungkinan penyebab jerawat di dagu tidak hanya satu faktor. Jadi, ketahui macam penyebab jerawat ini.

1. Stres

Ketegangan mental tidak hanya membuat orang merasa cemas dan kewalahan, tetapi juga dapat merusak kesehatan kulit. Singkatnya, itu karena tubuh merespons stres dengan melepaskan hormon yang disebut kortisol. Terlalu banyak kortisol dapat meningkatkan peradangan, respons sistem kekebalan terhadap ancaman yang dirasakan, dan membuat kulit lebih sensitif, kata Mara Weinstein Velez, seorang dokter kulit di University of Rochester Medical Center, kepada Self. 

Itu berarti stres juga bisa memicu jerawat. “Ketika sedang stres, kelenjar sebaceous Anda juga menghasilkan lebih banyak minyak, yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan komedo putih, komedo, atau tanda-tanda penyumbatan lainnya,” kata  Velez.

2. Fluktuasi hormon

Jangan kira jerawat hormonal hanya dialami remaja di masa pubertas. Orang dewasa juga menghadapi jerawat. Beberapa orang bahkan mungkin mengalami jerawat di usia 20-an untuk pertama kalinya.

Kadar hormon dapat berfluktuasi pada usia berapa pun karena berbagai alasan, baik pubertas, siklus menstruasi, atau menopause. Pubahan estrogen, androgen, progesteron, atau insulin biasanya bertanggung jawab atas jerawat di dagu karena itu semua memicu peningkatan produksi sebum.

"Ini dikeluarkan dari kelenjar sebaceous, yang ada di seluruh wajah kita, dan penting untuk melembapkan dan melindungi kulit. Tetapi ketika tubuh Anda memproduksi terlalu banyak, pori-pori Anda bisa tersumbat,” kata Velez. Oleh karena itu mengapa orang berkulit berminyak sangat rentan berjerawat.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."