Sabun Batang Vs Sabun Cair, Mana Yang Paling Baik Digunakan? Simak Penjelasannya!

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Cantika.com

google-image
Ilustrasi mandi. Freepik.com

Ilustrasi mandi. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Memilih sabun untuk membersihkan tubuh saat aktivitas mandi sangat penting. Jenis sabun yang sering digunakan adalah sabun batang dan sabun cair. Kedua jenis sabun tersebut pada dasarnya bisa membersihkan kotoran dari permukaan kulit.

“Sabun berbentuk batangan atau cair, keduanya sama efektifnya dalam mengurangi patogen dan menghilangkan kotoran,” kata Rachel Burns, MD, dokter kulit di Edina, Minnesota.

Walau begitu, terdapat juga perbedaan antara kedua jenis sabun ini. Simak penjelasannya di bawah untuk dapat lebih memahami kedua jenis sabun yang sering dipakai sehari-hari ini.

Perbedaan Sabun Batang dan Sabun Cair

Melansir dari Healthline, perbedaan terletak pada bahan dan cara kerja sabun dalam menghilangkan kotoran. Adapun sabun batang bekerja dengan cara melarutkan kotoran yang ada di permukaan kulit.

Saat keringat dan kotoran bercampur dengan minyak alami tubuh, keringat dan kotoran dapat menempel di kulit dan mengembangbiakkan bakteri. Sabun batang memecah lapisan berminyak ini dan mengangkat patogen dari kulit.

Sedangkan sabun cair, sebenarnya menggunakan mekanisme pembersihan yang sama seperti sabun batang, tetapi seringkali mengandung campuran bahan yang dimaksudkan untuk membantu merawat kondisi kulit yang umum.

Kulit kering, pori-pori tersumbat, dan pengelupasan kulit semuanya bisa diatasi dengan sabun mandi berbentuk cair ini. Sabun cair biasanya mengandung bahan-bahan yang dimaksudkan untuk mengembalikan kelembapan kulit yang dapat terkikis oleh proses pembersihan.

Bahan-bahan Dalam Sabun Batang dan Sabun Cair

Mengutip dari Cleancult.com, biasanya sabun batang dibuat dari lemak hewani atau minyak nabati. Dua bahan itu akan melalui proses bernama saponifikasi, yaitu proses dimana lemak hewani atau nabati dicampur dengan alkali untuk membuat sabun. 

Di sisi lain, sabun cair berbahan dasar minyak bumi dan membutuhkan zat pengemulsi dan zat penstabil untuk menjaga konsistensinya. 

Keunggulan Sabun Batang dan Sabun Cair

Terdapat keunggulan dan kekurang sabun batang dan cair, seperti yang dilansir dari Insider, yakni:

Keunggulan Sabun Batang:

  • Menurut John Whyte, MD, Kepala Petugas Medis WebMD, mengatakan, menggosokkan sabun batang langsung ke tangan bisa lebih efektif dalam menghilangkan kotoran, seperti kotoran yang terlihat.
  • Lebih hemat biaya daripada sabun cair.
  • Sabun batang adalah pilihan yang lebih berkelanjutan (sustainable). Biasanya, sabun batang dibungkus dalam kotak yang terbuat dari karton tipis, yang menggunakan bahan lebih sedikit daripada plastik tebal yang terbuat dari botol sabun cair.

Sebuah studi tahun 2009 di Ilmu & Teknologi Lingkungan menentukan hampir 20 kali lebih banyak energi yang dibutuhkan dalam pengemasan produk untuk botol sabun plastik daripada memproduksi karton atau kemasan kertas untuk sabun batang.

Kekurangan Sabun Batang:

  • Cenderung mengeringkan kulit lebih mudah daripada sabun cair karena pH-nya yang tinggi yang dapat menimbulkan efek dehidrasi
  • Sabun batang bekas bisa menjadi berlendir atau lembek, yang tidak mengancam kesehatan , tetapi mungkin tampak tidak sedap dipandang

Keunggulan Sabun Cair:

  • Area kamar mandi cenderung lebih rapi (tidak ada sisa sabun batang yang basah)
  • Dispenser sabun memudahkan penggunaan yang nyaman
  • Seringkali telah ditambahkan pelembab untuk mencegah tangan menjadi kering
  • Ada lebih banyak aroma dan variasi yang tersedia

Kekurangan Sabun Cair:

  • Harga sabun cair biasanya lebih mahal daripada sabun batangan
  • Sabun cair modern atau dikenal dengan istilah foaming soap tidak efektif dalam menghilangkan kotoran atau bakteri seperti sabun cair tradisional (yang tidak memiliki banyak busa dibandingkan dengan foaming soap).

Menurut Stanley Maloy, PhD, Associate Vice President for Research & Innovation di San Diego State University, hal ini dikarenakan sabun cair harus diolah menjadi busa, yang mendorong pencucian tangan yang lebih menyeluruh, sedangkan foaming soap teksturnya langsung berbusa.

Penggunaan Sabun Batang dan Cair Sesuai dengan Kondisi Kulit

Menurut Thehealthy.com, ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan saat memilih jenis sabun.

Gunakan sabun batang untuk kulit:

1. Alergi dan sensitif

Seseorang dengan alergi atau kulit sensitif lebih baik menggunakan sabun yang mengandung lebih sedikit bahan, tidak berbau dan berwarna. Ryan Smith, PhD, ahli biokimia dan entomologi (peneliti serangga) di Beaverton, OR, mengatakan, sabun batang mengandung lebih sedikit bahan kimia yang berarti lebih sedikit kemungkinan reaksi pada kulit.

2. Lebih Mementingkan Bahan-bahan Alami 

Kebanyakan sabun batang mengandung lebih sedikit dan lebih banyak bahan alami daripada sabun cair atau berbusa. Bahan-bahan yang direkomendasikan termasuk gliserin dan minyak esensial (seperti: minyak lemon, lavendel, mawar, dan kayu cedar). 

Beberapa sabun batang juga telah menambahkan minyak kelapa, minyak almond, shea butter, atau mentega kelapa untuk melembutkan kulit.

Sementara itu, gunakan sabun cair untuk kulit:

1. Kering dan Untuk Tujuan Hidrasi Kulit

Menggunakan sabun cair saat kulit terasa kering, bersisik, terkelupas maupun pecah-pecah. “Sabun batang seringkali memiliki pH tinggi, yang dapat menyebabkan kulit mengalami dehidrasi dan lebih mudah kering,” kata Dr. Burns. Sabun cair, khususnya, mengandung bahan pelembab yang dimaksudkan untuk melapisi kulit dan mengunci kelembapan.

2. Kulit Kronis

Dikutip dari Healthline, kondisi kulit kronis seperti rosacea, psoriasis, atau jerawat biasanya direkomendasikan untuk memakai sabun cair. 

3. Kebutuhan Eksfoliasi

Sabun cair seringkali mengandung bahan exfoliant alami atau sintetis. Ini juga dapat ditemukan dalam sabun batangan, tetapi seringkali tidak digiling atau ditumbuk halus seperti pada sabun cair.

Saat menggunakan sabun cair, disarankan untuk menggunakan loofah, waslap, atau spons untuk mengoleskan dan membilas produk dari kulit. Penggunaan alat-alat ini menawarkan tingkat eksfoliasi tambahan selama aktivitas mandi.

Bahan yang Harus Dihindari

Dari Healthline dijelaskan, hindari agen antibakteri yang kuat dalam kedua jenis sabun ini. Adapun Triclosan adalah antibakteri kuat yang dilarang oleh FDA pada tahun 2016. Hal ini tidak berarti bahwa Triclosan tidak digunakan pada sabun yang diproduksi di luar negeri, jadi bacalah labelnya dengan cermat sebelum membeli. 

Selain triclosan, FDA juga melarang Paraben, yaitu bahan pengawet kimia yang dimaksudkan untuk menjaga umur simpan produk kosmetik. Ada beberapa kekhawatiran apakah paraben dapat dikaitkan dengan kondisi kesehatan tertentu dan disfungsi sistem endokrin, jadi sebaiknya dihindari.

Jika memiliki alergi, hindari produk dengan "aroma" atau "parfum" pada label bahannya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."