Penyebab Tubuh Lemas setelah Buang Air Besar

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi bokong wanita. shutterstock.com

Ilustrasi bokong wanita. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah baru-baru ini Anda merasakan tubuh lemas setelah buang air besar? Jika iya, ada penjelasan medis di baliknya. Penyebab fenomena itu terjadi adalah saraf vagal (alias saraf vagus), yang merupakan saraf utama dari sistem saraf parasimpatis Anda. Saraf ini mengontrol berbagai fungsi dalam tubuh Anda, termasuk pencernaan, detak jantung, dan sistem kekebalan tubuh.

“Mengejan terlalu keras saat buang air besar dapat mengaktifkan vagus,” jelas Ellen M. Stein, profesor kedokteran di Divisi Gastroenterologi dan Hepatologi di Rutgers Robert Wood Johnson Medical School, dikutip dari laman Well+Good, 21 Juli 2023.

Bagi sebagian orang, detak jantung melambat dan tekanan darah turun saat saraf vagus diaktifkan, menyebabkan sesuatu yang disebut refleks vasovagal, kata Dr. Stein.

“Jika Anda mengejan dengan keras, otot perut Anda berkontraksi dan itu akan mengurangi aliran darah ke saraf vagus,” kata Rudolph Bedford, ahli gastroenterologi di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California, Amerika Serikat.

“Itu bisa membuat Anda merasa pusing saat bangun setelah buang air besar, atau lelah. Beberapa orang bahkan akan pingsan atau kehilangan kesadaran jika mereka cukup tegang.”

Juga perlu diperhatikan, Jika Anda menahan napas saat mendorong untuk buang air besar, itu dapat menyebabkan tubuh lemas setelahnya, kata Dr. Stein.

Baca juga: 6 Cara Atasi Sulit Buang Air Besar usai Melahirkan, Termasuk Perbanyak Serat

Apa Artinya jika Tubuh Lemas setelah Buang Air Besar?

Anda mungkin merasa lelah setelah buang air besar hanya karena Anda mengalami konstipasi dan bekerja keras untuk buang air besar, kata Dr. Bedford. “Anda harus berusaha menjaga agar gerakan usus Anda tetap lembut, sehingga Anda tidak mengejan dengan keras,” sarannya.

Namun tubuh lemas setelah buang air besar juga bisa menjadi pertanda bahwa ada hal lain yang terjadi dengan kesehatan Anda. “Beberapa pasien memiliki masalah jantung yang mendasarinya dan sekarang banyak pasien mengalami sindrom pasca-COVID atau sindrom pasca-virus seperti POTS (sindrom ortostatik postural dan takikardia),” kata Dr. Stein.

“Kondisi ini membuat jantung dan sistem peredaran darah mereka menjadi lebih sensitif terhadap refleks vasovagal ini.”

Seberapa Memprihatinkan Tubuh Lemas setelah Buang Air Besar?

Tergantung. Jika Anda merasa lemas setelah buang air besar tetapi merasa baik-baik saja, Dr. Bedford mengatakan Anda mungkin baik-baik saja.

Tetapi jika fenomena ini kerap Anda alami, Dr. Bedford mengatakan sebaiknya hubungi dokter Anda secara proaktif untuk mengetahui apa yang mungkin terjadi.

“Anda tidak hanya perlu memeriksakan tekanan darah dan detak jantung, tetapi Anda juga perlu melakukan pemeriksaan darah,” katanya. Anda mungkin berurusan dengan kondisi kesehatan mendasar yang tidak Anda sadari atau mungkin sedang berjuang dengan masalah dasar panggul, kata Dr. Stein.

Cara Mencegah Tubuh Lemas setelah Buang Air Besar

Karena tinja yang lebih lunak berarti Anda tidak akan terlalu tegang di toilet, Dr. Bedford menyarankan agar Anda fokus untuk menambahkan lebih banyak buah, sayuran, dan air ke dalam makanan Anda.

Anda juga dapat mencoba menyesuaikan kebiasaan kamar mandi Anda. “Terkadang cara duduk juga memudahkan aliran,” ujar Dr. Stein. Tidur yang cukup juga bisa membantu, ujarnya.

"Mendorong lebih keras dan menahan napas kemungkinan besar merupakan pemicu, jadi mengaktifkan otot yang tepat dengan lembut dan tidak lupa bernapas sangat membantu," kata Dr. Stein.

Tetapi, sekali lagi, jika tubuh lemas setelah buang air besar adalah sesuatu yang Anda hadapi secara teratur, penting untuk melaporkannya ke dokter Anda.

Pilihan Editor: Alasan Mengapa Sering Buang Air Besar di Pagi Hari

WELL+GOOD

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."