Toko KATTA Indonesia Resmi Dibuka, Kurasi Furnitur Mewah dari Jerman hingga Jepang

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Showroom Conde House di KATTA Indonesia, Fatmawati, Jakarta Selatan. Foto: Dok. KATTA Indonesia

Showroom Conde House di KATTA Indonesia, Fatmawati, Jakarta Selatan. Foto: Dok. KATTA Indonesia

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bagi para penggemar furnitur mewah, ada satu toko pilihan baru. Namanya KATTA yang berlokasi di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan. Toko dengan eksterior berwarna hitam itu mengurasi sejumlah merek internasional, termasuk Rolf Benz, Conde House, dan Rubelli Casa.

Lahirnya KATTA dari Pengalaman Pendiri

Yurika Dewi selaku pendiri Katta mengatakan toko furnitur yang mengurasi merek furnitur mewah dan berkualitas tersebut berawal dari pengalaman dia saat mengisi rumah idamannya. Kala itu, dia dan suami meriset dan mencari furnitur yang mereka inginkan ke berbagai tempat, hingga ke luar negeri.

"Sekitar lima atau enam tahun lalu, saya dan suami lagi bikin rumah. Kita searching furnitur sendiri, dari situlah kita melihat bahwa kita  melihat luxury furniture (furnitur mewah) di satu tempat. Produk berkualitas, luxury, sehingga tidak perlu mencari terlalu jauh ke mana-mana," tutur perempuan yang akrab disapa Yuri dalam acara peluncuran KATTA di Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Kamis, 13 Juli 2023.

(dari kiri) Yurika Dewi - Founder of KATTA Indonesia, Dian Sastrowardoyo - Aktris dan Art & Design Enthusiast, dan Wiji Kusumaningrum - Operational Director KATTA Indonesia dalam peluncuran KATTA Indonesia di Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Kamis, 13 Juli 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri

"Karena itulah kami mendirikan KATTA untuk menghadirkan kurasi eksklusif dari high-end furniture brand kelas dunia di Indonesia," jelasnya.

Mindful Luxury Consumption

Bicara soal produk mewah, Yuri mengatakan secara global saat ini muncul tren mindful luxury consumption, di mana konsumen mencari produk dengan kualitas tinggi dan desain tahan lama. Para pecinta produk mewah secara selektif mencari produk yang mengombinasikan material berkualitas tinggi, desain yang unik serta craftsmanship yang luar biasa.

Dengan kualitas produk yang tahan lama, bahkan bisa diwariskan ke anak cucu, turut membantu mengurangi limbah furnitur

Menangkap aspirasi tersebut, KATTA mempersembahkan merek seperti Rolf Benz, Conde House, dan Rubelli Casa yang menghadirkan furnitur mewah dengan desain kontemporer serta sumber dan material yang berkelanjutan. 

Showroom Rolf Benz di KATTA Indonesia, Fatmawati, Jakarta Selatan. Foto: Dok. KATTA Indonesia

Pilihan Furnitur dan Aksesori di KATTA

Salah satu merek yang hadir di Katta adalah Rolf Benz. Furnitur asal Jerman tersebut dikenal dengan premium upholstered, dan memiliki desain eksklusif yang fungsional yang memberikan kenyamanan. Berikutnya Conde House merupakan merek furnitur asal Hokkaido, Jepang yang dikenal dengan desain estetik, dan menggunakan kayu berkelanjutan..

Sementara Rubelli Casa merupakan merek asal Italia yang dikenal dengan kemewahan, tekstural, dan hasil akhir yang berwarna sejak tahun 1889. Selain itu KATTA juga menawarkan berbagai merek furnitur lainnya seperti Terzani, Lodes, Serralunga, Kymo, dan Aytm, yang semuanya dikurasi secara eksklusif oleh KATTA.

Yang Bakal Dirasakan saat Belanja di KATTA

Jika Anda berbelanja di KATTA, Anda bisa mencoba langsung kenyamanan furnitur yang ada di sana, juga bisa mendapatkan masukan atau pandangan dari pakar berlatar interior yang setia mendampingi Anda saat berkeliling. Untuk soal harga, furnitur-furnitur di Katta mulai dari Rp25 juta. Dan, tak perlu khawatir, ada after sales service selama satu tahun. Oiya tak hanya di Jakarta, KATTA juga melayani pembeli dari seluruh Indonesia.

Pilihan Editor: Koleksi Furniture Terbaru Blackwood, Sentuhan Yunani-Romawi, Ergonomis, dan Eklektik

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."