KemenPPA Gandeng Tokopedia Rilis Modul untuk Melek Digital Gratis

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Tokopedia berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA RI) dan UPRINTIS (komunitas pemberdayaan perempuan UMKM) meluncurkan Modul Perempuan Maju Digital/Tokopedia

Tokopedia berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA RI) dan UPRINTIS (komunitas pemberdayaan perempuan UMKM) meluncurkan Modul Perempuan Maju Digital/Tokopedia

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaTokopedia berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA RI) dan UPRINTIS (komunitas pemberdayaan perempuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah) meluncurkan Modul Perempuan Maju Digital. Modul ini dihadirkan untuk meningkatkan daya saing perempuan pelaku UMKM yang ingin memulai dan mengembangkan bisnis secara online.

Wakil Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Hilmi Adrianto, mengingatkan peran perempuan pelaku UMKM sangat esensial dalam perekonomian nasional. Terbukti dari data pemerintah dimana dari total 65,5 juta UMKM–yang notabene penyokong PDB Indonesia–sebanyak 64 juta adalah usaha mikro, dan lebih dari setengahnya dijalankan perempuan. Perempuan menggerakkan 34 persen usaha menengah, 50,6 persen usaha kecil dan 52,9 persen usaha mikro,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Cantika pada 12 Juli 2023. 

Hilmi menambahkan, dengan melihat peran dan potensi perempuan pelaku UMKM, Tokopedia terus berupaya mendorong kemajuan perempuan pelaku UMKM agar makin mendapat panggung dan menjadi pilihan masyarakat. "Salah satunya dengan berkolaborasi bersama KemenPPPA dan meluncurkan Modul Perempuan Maju Digital,” tambah Hilmi.

Menteri PPPA RI, Bintang Puspayoga, menyampaikan bahwa peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender merupakan salah satu agenda prioritas yang dimandatkan oleh Presiden Joko Widodo. Hal ini karena partisipasi yang setara dari perempuan dan laki-laki merupakan kunci kesejahteraan suatu bangsa. Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2023 mencatat bahwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan mencapai 54,4 persen, sedangkan laki-laki sudah mencapai 83,98 persen. Partisipasi kerja perempuan perlu ditingkatkan melalui pemberdayaan ekonomi.

“Ada 64 juta usaha mikro di Indonesia, dengan lebih dari setengahnya atau 60 persennya dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Artinya, perempuan adalah penopang ekonomi nasional. Untuk mendorong keterlibatan lebih banyak perempuan dalam ekonomi nasional, kita butuh berkolaborasi salah satunya melalui pemanfaatan digital,” ujar Bintang.

Dukungan berbagai pihak menjadi sangat krusial. Penting sekali agar para pihak bisa bisa mendorong kemajuan perempuan wirausaha serta memastikan perempuan sepenuhnya dilibatkan dalam menggerakkan perekonomian nasional yang inklusif terutama dalam pemanfaatan dan akses digital. Bintang juga berharap Modul Perempuan Maju Digital yang diluncurkan mampu mendukung pengentasan masalah akses digital bagi perempuan pelaku usaha di Indonesia.

“Ekonomi digital adalah masa depan dunia. Peluncuran modul ini diharapkan membantu meningkatkan keterampilan digital perempuan pelaku usaha sehingga bisa berdaya secara maksimal. Mari kita satukan kekuatan untuk saling mendukung, berbagi, menginspirasi dan memotivasi. Dengan saling memberdayakan satu sama lain, perempuan wirausaha bisa berdaya demi Indonesia Maju,” kata Bintang.

Founder UPRINTIS Indonesia, Novita Hardini menambahkan perempuan pelaku usaha menghadapi berbagai tantangan, mulai dari menambah pendapatan keluarga, pelatihan kewirausahaan yang terbatas, kemandirian dalam pengambilan keputusan bisnis, pencatatan keuangan, meningkatkan skala usaha dan masih banyak lagi. "Kolaborasi Tokopedia dan UPRINTIS lewat Modul Perempuan Maju Digital diharapkan bisa membantu perempuan wirausaha menjawab tantangan-tantangan ini,” kata Novita.

Ia menambahkan perjuangan perempuan untuk merdeka yang benar-benar merdeka tidaklah mudah, maka caranya hanya dengan terus berupaya meningkatkan keterampilan diri, terutama keterampilan berwirausaha. "Pertumbuhan ekonomi perempuan adalah tujuan besar UPRINTIS Indonesia,” kata Novita.

Modul Perempuan Maju Digital dan Upaya Lain Tokopedia untuk Pemberdayaan Perempuan

Ada berbagai topik bahasan dalam Modul Perempuan Maju Digital. Mulai dari 10 langkah awal pemberdayaan bisnis milik perempuan, e-commerce membuat perempuan sukses dalam ekonomi digital, cara memajukan bisnis milik perempuan, hingga hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi perempuan pengusaha di era digital.

Modul Perempuan Maju Digital dapat diakses secara gratis lewat Pusat Edukasi Seller Tokopedia. Modul ini juga disosialisasikan ke perempuan pelaku UMKM lewat Kelas Perempuan Maju Digital (KPMD) yang rutin diadakan di berbagai daerah di Indonesia.

“KPMD adalah turunan inisiatif Hyperlocal Tokopedia; inisiatif yang bertujuan meningkatkan daya saing pelaku UMKM agar punya kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang, tanpa harus pindah ke ibukota. Di KPMD, Tokopedia bersama pemerintah provinsi dan kota, memberikan edukasi offline khusus bagi perempuan pelaku UMKM di berbagai daerah, seperti Medan, Bandung, Surabaya, Semarang, Solo, Yogyakarta, Bali dan akan terus merambah kota lain,” kata Hilmi.

Selain KPMD–masih dalam rangka pemberdayaan perempuan–Tokopedia bersama pemerintah terus membantu perempuan pelaku UMKM mendapatkan izin usaha atau Nomor Induk Berusaha (NIB) secara online. “Sepanjang 2022, Tokopedia dan pemerintah telah membantu lebih dari 5.000 pelaku UMKM, termasuk perempuan, mendaftar NIB,” kata Hilmi. Ada pula fitur Bangga Lokal di halaman utama Tokopedia, yang berisi produk dari UMKM termasuk yang dijalankan perempuan, sekaligus sebagai upaya mendukung gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Pilihan Editor: Tips Sukses Bisnis Fashion, Tawarkan Keunikan Produk

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."