Tidak Bisa Asal Transfusi, Skrining Darah Hasil Donor Bisa Makan Waktu Hingga 12 Jam

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ahli hemato onkologi atau dokter spesialis darah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat, Prof Dr dr Pustika Amalia Wahidiyat mengatakan bahwa darah yang diambil dari pendonor tidak bisa diserahkan langsung pada yang membutuhkan. Penggunaan darah hasil donor darah butuh proses minimal 10-12 jam, kecuali pada kondisi darurat tertentu misalnya terjadi pendarahan hebat pada pasien.

“Proses itu butuh waktu 10-12 jam, bukan ambil langsung kasih. Perlu diketahui oleh masyarakat bahwa donor yang kita berikan tidak serta-merta bisa langsung dipakai, butuh proses dulu,” katanya dalam Diskusi bertema “Donor Darah untuk Selamatkan Nyawa Sesama” diselenggarakan oleh RSCM dalam rangka memperingati hari donor darah sedunia yang jatuh pada hari ini, Rabu 14 Juni 2023.

Ia juga menjelaskan, sebelum memberikan darah, pendonor harus melalui skrining, utamanya berapa kadar hemoglobin atau HB (protein dalam sel darah yang membawa oksigen ke tubuh). “Tidak semua orang bisa donor, minimal kadar hemoglobin (Hb)-nya 12,5. Lalu sebelum donor darah, ada skrining melalui formulir, harus diisi dengan jujur, apakah pernah sakit, melakukan sesuatu yang menyimpang dari norma, karena yang kita takut itu bisa ada penyakit seperti hepatitis A, B, C, jangan sampai membuat orang yang butuh jadi lebih celaka karena kita mengidap sesuatu,” katanya.

Ia juga menegaskan kepada seluruh perawat maupun dokter agar tidak terburu-buru memutuskan memberikan transfusi darah kepada pasien, harus melalui indikasi yang jelas sehingga darah yang keluar dari bank darah tidak terbuang percuma.

“Ketika darah sudah keluar dari bank darah, tidak bisa dikembalikan karena suhunya berbeda, jadi darahnya rusak. Untuk itu bagi rekan-rekan sejawat, kalau minta darah harus lihat dulu benar-benar dibutuhkan atau tidak, harus selektif,” katanya.

Dia menekankan, pasien-pasien dengan penyakit kronis tidak disarankan untuk donor, karena kandungan darahnya tidak akan optimal. “Jadi orang yang mau mendonor itu harus sehat. Selain itu, Hb 12,5 itu juga harus ada maksimalnya, tidak boleh di atas 16, karena biasanya di atas itu darah sudah terlalu kental, tidak baik untuk pendonor maupun penerima donor,”  katanya.

Pilihan Editor: 7 Gejala Kanker Darah yang Perlu Kamu Ketahui

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."