Punya Sahabat di Tempat Kerja, Berikut 7 Manfaat dan Risikonya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi perempuan dengan sahabatnya di tempat kerja. Foto: Freepik.com/Jcomp

Ilustrasi perempuan dengan sahabatnya di tempat kerja. Foto: Freepik.com/Jcomp

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Memiliki sahabat di tempat kerja bisa membantu menjaga kewarasan. Tekanan kerja dan politik kantor terkadang dapat merenggut kebahagiaan kita dan saat itulah rekan kerja yang juga sahabat bisa menjadi sistem pendukung atau support system terbaik. Namun, memiliki sahabat di tempat kerja, ada beberapa pro dan kontra yang perlu diperhatikan.

1. Bantuan Emosional

Pekerjaan bisa membuat stres, dan memiliki sahabat di tempat kerja memberikan dukungan emosional. Mereka bisa menjadi bahu untuk bersandar selama masa-masa sulit. Mereka dapat mendorong Anda untuk bertahan dan sangat pengertian. Berbagi frustrasi dan kesuksesan dengan kolega tepercaya dapat meningkatkan kesejahteraan mental Anda.

2. Meningkatnya Kepuasan Kerja

Memiliki sahabat di tempat kerja juga dapat meningkatkan kepuasan kerja Anda. Ikatan dengan rekan kerja menumbuhkan rasa memiliki dan membuat tempat kerja lebih menyenangkan. Menikmati kebersamaan dengan teman-teman Anda di tempat kerja dapat membuat setiap hari lebih memuaskan, yang mengarah pada kepuasan keseluruhan yang lebih besar terhadap pekerjaan Anda.

3. Kekuatan Kerja Sama Tim 

Hubungan dekat dengan rekan kerja dapat meningkatkan kolaborasi dan kerja sama tim. Ketika Anda memiliki ikatan yang kuat dengan seseorang, Anda akan lebih mungkin untuk berkomunikasi secara efektif, percaya pada kemampuan satu sama lain, dan bekerja sama dengan lancar. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan produktivitas dan hasil yang lebih baik pada proyek tim.

Baca juga: Kisah Persahabatan Maudy Ayunda dan Putri Tanjung, Berawal dari Konten

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."