Mitos atau Fakta, Susu Nabati Bisa Gantikan Susu Sapi?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi susu. Foto: Pixabay.com/pezibear

Ilustrasi susu. Foto: Pixabay.com/pezibear

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Peminat susu nabati, yang berasal dari tumbuhan bukan hewan, bertambah dari waktu ke waktu. Selain karena alasan kesehatan karena intoleransi laktosa, kesejahteraan hewan dan lingkungan juga jadi pertimbangan. Namun, mengingat kandungan nutrisi susu sapi sebagai sumber utama mikronutrien seperti selenium, fosfor, dan seng, apakah bisa diganti dengan alternatif susu nabati? 

Menurut Neha Sahaya, konsultan gizi dan kesehatan di India mengatakan banyak orang berpikir bahwa susu nabati adalah pengganti susu biasa yang mudah, tapi itu langkah yang tidak tepat. Sebab dari segi profil nutrisinya, susu nabati bukanlah pengganti susu biasa.

“Susu menyediakan kalsium dan protein, namun susu nabati seperti susu almond, yang merupakan jenis yang paling umum, tidak memiliki kalsium atau protein yang dibutuhkan,” sarannya berbagi di akun media sosialnya dikutip dari Indian Express, Rabu, 24 Mei 2023.

Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa secangkir susu sapi mengandung 300 mg kalsium dan 0,8 gram protein, sedangkan satu cangkir susu almond hanya mengandung 46 mg kalsium dan 0,1 gram protein.

Setuju dengan Sahaya, Deepti Khatuja, Kepala Ahli Gizi Klinis, Fortis Memorial Research Institute, Gurgaon, India berkata, “Alternatif susu nabati populer karena alasan kesehatan, etika, dan lingkungan. Banyak orang juga memilihnya karena meningkatnya kasus intoleransi laktosa. Mereka mungkin juga lebih menyukai rasa alternatif susu nabati daripada susu biasa. Namun, terlepas dari efek positif pengganti susu nabati, mereka bukanlah pengganti produk susu hewani dan bahkan dapat meningkatkan risiko timbulnya beberapa penyakit.”

Lebih lanjut dia memaparkan perbedaan utama antara susu sapi dan susu nabati adalah kandungan proteinnya.

“Kandungan protein pada susu sapi adalah 3,28% sedangkan kandungan protein tertinggi pada pengganti susu nabati ada pada susu kedelai, 8,71%, dan kandungan protein terendah ada pada pengganti susu beras, 0,07%,” ujarnya.

Juga, alternatif susu nabati tertentu dimaniskan dan mengandung gula tambahan. “Susu nabati bisa rendah kalsium, yodium, dan vitamin B12, nutrisi yang biasanya ditemukan dalam susu sapi, jadi lihat labelnya untuk melihat apakah sudah diperkaya,” tukasnya.

Jadi, jika Anda berencana untuk mengganti susu Anda, pastikan untuk menambahkan sumber kalsium nabati tertentu ke dalam makanan Anda termasuk biji wijen, ragi, buah ara kering, daun bayam dan rajma, kata Sahaya. Terkait protein nabati, ahli mencatat bahwa seseorang harus menambahkan lentil, polong-polongan, kacang-kacangan, biji-bijian, kedelai, dan kacang hijau ke dalam makanan mereka.

“Seseorang harus berhati-hati, membaca label nutrisi dengan baik dan memiliki suplemen yang tepat untuk memenuhi nutrisi yang kurang pada susu nabati. Namun, jika seseorang memiliki alergi atau intoleransi terhadap laktosa, disarankan untuk menghindari susu dan wajib mengonsumsi susu nabati sebagai pengobatannya,” pungkasnya.

Pilihan Editor: Dokter Ingatkan Susu Tak Bisa Digantikan dengan Air Tajin

INDIAN EXPRESS

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."