Agar Wanita dengan Keguguran Berulang Bisa Hamil Lagi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi keguguran. Shutterstock

Ilustrasi keguguran. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Kanadi Sumapraja, mengatakan wanita yang mengalami keguguran berulang masih dapat memiliki keturunan.

"Perawatan dan dukungan intensif dapat meningkatkan kesempatan untuk tercapainya kehamilan yang sukses," kata Kanadi, yang berpraktik di RS Pondok Indah – IVF Centre itu melalui keterangan pers, Jumat 19 Mei 2023.

Keguguran berulang merupakan kehamilan yang terhenti akibat tidak berkembangnya janin, matinya janin, keluarnya hasil pembuahan secara spontan sebelum usia janin menginjak 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram dan terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut. "Normalnya, sekitar satu dari enam pasangan atau sekitar 15 persen, akan mengalami keguguran. Meski demikian, kejadian keguguran berulang bukanlah merupakan sebuah fenomena yang normal," tutur Kanadi.

Kemungkinan terjadinya keguguran ulang dapat meningkat dua kali lipat setelah terjadi keguguran dua kali berturut-turut. Hanya saja, hampir 70 persen kasus keguguran berulang tidak diketahui penyebabnya.

Selain itu, menentukan penyebab keguguran berulang pada dasarnya tidak mudah.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi akan melakukan karakterisasi jenis keguguran berulang untuk menentukan prioritas jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.

Kanadi mengatakan ada pemeriksaan kromosom pada jaringan yang berasal dari keguguran yang harus dilakukan. Namun, pemeriksaan itu belum menjadi pemeriksaan yang rutin dilakukan sehingga tidak diketahui apakah keguguran tersebut terjadi pada kehamilan dengan janin yang normal atau tidak normal.

Kanadi mengatakan kejadian keguguran berulang yang tidak terjelaskan hanya dapat ditegakkan jika sudah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, tetapi, tidak ditemukan adanya kelainan.

Pemeriksaan yang dilakukan salah satunya USG untuk melakukan penilaian pada bentuk rahim dan dilanjutkan dengan pemeriksaan teropong ke dalam rahim (histeroskopi). Selain itu, tes darah ibu untuk menyingkirkan kelainan pembekuan darah, gangguan metabolik, gangguan produksi hormon reproduksi, infeksi, serta penyakit autoimun juga dilakukan.

Pemeriksaan lainnya yakni tes darah ayah dan ibu untuk menyingkirkan kemungkinan kelainan kromosom serta analisis sperma untuk melihat kualitas sperma.

Pilihan Editor: Waspadai 6 Gejala Keguguran Dini saat Hamil

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."