Inovasi Bahan Baku Alami untuk Produk Kecantikan, Ekstrak Kulit Manggis dan Ampas Kopi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ampas kopi (tabloidbintang.com)

Ampas kopi (tabloidbintang.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - PT Martha Tilaar bersama dengan sang anak perusahaan PT. Cedefindo bekerja sama dalam membuat produk kecantikan atau perawatan tubuh dari sumber daya alam di Indonesia melalui pendekatan circular economy. Salah satu contohnya ialah dengan memanfaatkan ampas kopi menjadi scrub.

Kemudian, Martha Tilaar Innovation Centre juga mengembangkan bahan baku yang natural dari alam. Serta, telah banyak meneliti lebih dari 20 tahu pengembangan bahan baku dari bahan alami yang ada di Indonesia. Kegiatan riset ini turut didukung oleh Kampoeng Djamoe Organic Martha Tilaar yang memfokuskan tujuan kepada kapasitas petani dan bahan baku.

Salah satu bahan yang kerap dikembangkan dan produksi dari bahan aktif alami yaitu Plantasense Berto yang menggunakan hasil sumber daya alam Indonesia. Seperti SteenoBright, yang mengandung antioksidan yang kuat, pelembap yang tinggi, dan mampu mencerahkan dengan maksimal. 

StennoBright adalah bahan aktif alami yang diekstrak dari kulit manggis. Buah eksotis ini, yang dianggap sebagai "Queen of Fruits" mengandung antioksidan kuat dan dinilai sebagai salah satu buah terbaik dan terlezat. Warna ungu kemerahan pada kulit buah kaya akan xanthone, flavonoid, dan tanin. 

Xanthones dan flavonoid menunjukkan sifat antioksidan yang dapat melindungi kulit dari radikal bebas. Selain itu, ia memiliki aktivitas keringanan dan antimikroba. Sedangkan tanin memiliki efek astringent yang dapat membantu memperbaiki penampilan kulit dengan mengecilkan pori-pori dan mengeringkan kulit yang berminyak.

Pilihan Editor: Produk Kecantikan ala Alicia Keys, Fokus pada Makeup yang Ringan

WIDYA FITRIANINGSIH 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."