Migrain saat Menstruasi, Simak Gejala dan Cara Mengatasinya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wanita migrain atau sakit kepala. Freepik.com

Ilustrasi wanita migrain atau sakit kepala. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jika nyeri kepala saat menstruasi tidak terlalu intens dan hanya berdenyut-denyut di satu sisi saja atau mungkin disertai dengan gejala mual, muntah, pusing, menggigil, kelelahan yang luar biasa, atau kepekaan terhadap cahaya dan suara, kamu mungkin mengalami migrain saat menstruasi.

Tanda dan Gejala Migrain saat Menstruasi

Kata migrain sendiri mencakup lebih dari sekadar "sakit kepala sebelah"; migrain mengacu pada kondisi neurologis kronis dengan gejala yang sering kali melemahkan. Sesuai dengan namanya, migrain haid adalah jenis migrain tertentu yang muncul sebelum, selama, atau tepat setelah haid (atau saat sedang berovulasi). 

Gejalanya, cenderung lebih parah daripada jenis migrain lainnya, dan dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. Penyebabnya tidaklah mengejutkan bagi siapa pun yang pernah mengalami menstruasi: Sebagai seorang wanita, kita menaiki roller coaster hormon yang konstan. Saat kadar estrogen dan progesteron melonjak dan turun sebelum dan sesudah periode menstruasi, perubahan ini dapat memicu sakit kepala migrain. 

Seolah-olah kram dan tantangan fisik kehamilan serta persalinan belum cukup, wanita juga dua hingga tiga kali lebih mungkin mengalami migrain dibandingkan pria, justru karena perubahan hormon merupakan pemicu utama serangan migrain. Statistik ini cukup mengejutkan: Migrain mempengaruhi sekitar satu dari tiga wanita seumur hidup, menurut American Migraine Foundation, dan 60-70 persen dari mereka mengalami gejala migrain saat menstruasi.

Variabel kunci lain dalam persamaan migrain menstruasi adalah penggunaan kontrasepsi, terutama karena serangan migrain memuncak bagi banyak wanita selama usia 30-an, pada masa subur. Meskipun kontrasepsi dapat membantu beberapa wanita mengatasi migrain pada saat menstruasi, namun kontrasepsi dapat memperburuk gejala pada wanita lainnya. 

Pil KB dengan kombinasi dapat menimbulkan gejala migrain haid karena penurunan tajam estrogen yang terjadi pada saat pil tidak aktif. Oleh karena itu, dokter mungkin akan menyarankan agar melewatkan pil plasebo, atau beralih ke pil monofasik, yang menjaga kadar hormon tetap konsisten di seluruh pil aktif dalam kemasan (sehingga lebih konsisten selama siklus haid).

Pilihan lain yang dapat ditanyakan adalah jika ternyata pil KB meningkatkan atau menyebabkan migrain saat menstruasi: Kontrasepsi yang hanya menggunakan hormon progestin, seperti pil mini atau IUD, suntikan, dan implan tertentu. Di sisi lain, wanita yang sering mengalami sakit kepala tepat sebelum menstruasi karena penurunan kadar estrogen dapat merasakan kelegaan dengan menggunakan kontrasepsi oral yang menjaga kadar estrogen lebih seimbang sepanjang bulan. 

Bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan mengenai pilihan yang terbaik bagi dirimu, dan ingatlah bahwa banyak wanita yang mendapati serangan migrain mereka menjadi stabil setelah beberapa bulan membiarkan tubuh mereka menyesuaikan diri dengan metode kontrasepsi yang baru.

Sama halnya dengan kontrasepsi, terapi penggantian hormon selama menopause dapat memberikan efek positif atau negatif dalam hal nyeri migrain, jadi penting untuk membicarakan semua pilihan dengan penyedia layanan kesehatan yang berpengetahuan luas, yang dapat merekomendasikan penggunaan obat dengan dosis estradiol yang lebih rendah atau lebih banyak dan berkesinambungan (versi sintetis estrogen).

Pengobatan untuk Migrain saat Menstruasi

Tidak seperti sakit kepala saat haid pada umumnya atau bahkan sakit kepala migrain ringan, asetaminofen yang dijual bebas sering kali tidak cocok untuk mengatasi serangan migrain haid. Strategi pertama yang harus dilakukan jika mengalami migrain haid adalah profilaksis, sebuah istilah medis yang mengacu pada pengobatan pencegahan-dengan kata lain, jangan menunggu hingga waktu datang bulan tiba. 

Salah satu pilihan pengobatan yang umum adalah mengonsumsi NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid) yang dijual bebas seperti ibuprofen atau naproxen beberapa hari sebelum menstruasi, lalu melanjutkannya selama menstruasi untuk menangkis sakit kepala akibat hormon. Suplemen magnesium oral setiap hari (400 hingga 600 mg) juga telah terbukti aman dan efektif dalam mengobati migrain yang berhubungan dengan menstruasi, terutama yang berhubungan dengan PMS. 

Jika strategi ini tidak cukup, strategi umum lainnya untuk pengobatan pencegahan adalah dengan menggunakan beta blocker. Awalnya diperkenalkan untuk mengobati tekanan darah tinggi, banyak beta blocker sekarang disetujui FDA secara khusus sebagai obat pencegahan untuk pengobatan migrain dan dapat berguna untuk migrain menstruasi pada khususnya.

Ketika nyeri sakit kepala menyerang, minumlah resep pengobatan akut seperti triptan dalam waktu 15 menit untuk mengatasi rasa sakitnya, dan ingatlah bahwa seperti halnya menstruasi, hal ini pun akan berakhir-bahkan jika tampaknya akan berlangsung selamanya.

Pilihan Editor: Shanna Shannon Prihatin, Banyak Remaja Putri yang Belum Teredukasi Masalah Menstruasi

WIDYA FITRIANINGSIH | GLAMOUR

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."