Catat, Ini 8 Topik Obrolan yang Dihindari Pria saat Kencan Pertama

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pasangan kencan. Freepik.com/Nensuria

Ilustrasi pasangan kencan. Freepik.com/Nensuria

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Beragam persiapan yang dilakukan di kencan pertama, mengingat kamu dan si dia baru memulai pendekatan. Mengetahui topik obrolan yang dihindari salah satunya. Apa saja itu? Dari masa lalu hingga agama. Yuk, kita simak selengkapnya.

1. Masa Lalu

Ini adalah hal yang masuk akal ('seharusnya'). Tapi memang sulit untuk menolaknya terutama saat dipancing dengan pertanyaan, "jadi, sudah berapa lama kamu menjomblo?" Sebaiknya, berhentilah mengajukan pertanyaan seperti itu karena akan mengalihkan fokus pada masa lalu kamu dan menjauh dari hubunganmu saat ini.

Selain itu, mengorek masa lalu mantan tidak ada gunanya karena juga memancing kamu untuk membanding-bandingkan.

2. Agama

Hindari topik obroan soal agama di kencan pertama. Ini termasuk topik sensitif yang sebaiknya dibahas di pertemuan selanjutnya setelah kalian berdua mengenal lebih dalam. Mengetahui agama masing-masih sah-sah saja, tapi jika ajukan pertanyaan seberapa sering dia berpuasa, atau ikat misa minggu dan berapa kali ke pura, take it easy, girl!

3. Barang-barang Mewah

Ternyata banyak pria yang "gerah" jika kamu topik obrolannya seputar seberapa mahal tas Dior yang kamu bawa atau kaus Fendi yang kamu pakai. Ketahuilah, pria mengerti bahwa barang-barang yang kamu pakai mencerminkan siapa kamu. Tapi bukan hal itu yang ingin mereka dengar untuk mengenal kamu lebih dekat.

Baca juga: 9 Tips Tampil Percaya Diri di Kencan Pertama, Pakai Baju yang Nyaman hingga Bicara Pelan-pelan

4. Uang

Sama seperti agama, uang juga termasuk topik obrolan yang dihindari pria saat kencan pertama. Topik sensitif tersebut sebaiknya dibahas setelah kamu dan dia mengenal satu sama lain. Sama seperti kamu, pria baik tidak menilai seberapa banyak uang kamu, tapi bagaimana kepribadian kamu.

5. Menentukan Siapa yang Bayar Tagihan

Kencan pertama bukanlah waktu untuk menuntut hak-hak wanita atau bersikeras untuk membayarkan makanan dan minuman. Menurut beberapa pria, mereka merasa dikebiri jika teman kencannya bersikeras membayar seluruh tagihan di kencan pertama. Sederhananya, jika kamu keluar dengan seorang pria, maka biarkanlah dia membayar tagihan makanan, ngopi, atau nonton setidaknya untuk satu malam.

6. Bertanya 'apakah kamu pernah ...?'

"Apakah kamu pernah selingkuh? Apakah kamu pernah berbohong? Apakah kamu pernah... (isi bagian yang kosong)?" Hindari permainan pertanyaan seperti itu karena berarti Anda sedang mengukur potensi dan seberapa baik teman kencan, dan mereka pun menyadari niat kamu.

Seorang pria menceritakan sebuah kencan yang gagal saat rekannya menginterogasi secara tiba-tiba tentang moralitasnya dan membuat hubungan yang tadinya menjanjikan menjadi tidak berarti. Peringatan spoiler: Dia tidak pernah meneleponnya lagi.

7. Selalu Curhat Diri Sendiri

Apakah kemacetan di pagi hari mengganggu harimu? Apakah latte yang disajikan tidak sesuai dengan selera kamu? Apakah rekan kerja lebih menjengkelkan dari biasanya? Jika hal-hal itu yang kamu bicarakan, kendalikan diri kamu.

Ingatlah, jangan terus-menerus membahas diri sendiri. Tujuan kencan adalah saling mengenal satu sama lain. Carilah topik menarik untuk si dia, dan bagikan tentang diri kamu secara perlahan dan perhatikan reaksinya. Jangan sampai pria merasa tidak nyaman bersama kamu di kencan pertama.

8. Bergosip

Saat buntu menciptakan obrolan dengan teman kencan, jangan sekali-kali membahas gosip orang lain. Itu merupakan topik yang tidak berkaitan dengan hubungan kalian berdua. Terlebih lagi, kebanyakan pria tidak suka bergosip atau mencampuri urusan orang lain.

Pilihan Editor: Jangan Grogi dan Tertekan pada Kencan Pertama, Fokuslah Pengenalan Awal

WIDYA FITRIANINGSIH | YOUR TANGO

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."