Waspada, Kurang Tidur Bisa Meningkatkan Risiko Serangan Jantung

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi tidur. Unsplash.com/Kinga Cichewicz

Ilustrasi tidur. Unsplash.com/Kinga Cichewicz

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tidur malam yang nyenyak termasuk kebiasaan yang menyehatkan jantung. Maka dari itu, kurang tidur bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan banyak penyakit kronis lainnya, menurut penelitan dan dokter.

Diketahui tidur memiliki banyak tahapan dan selama tahap tidur non-rapid eye movement (NREM), detak jantung melambat, tekanan darah turun, dan pernapasan menjadi stabil. Perubahan inilah yang  mengurangi stres pada jantung dan memungkinkannya pulih dari stres yang terjadi selama jam bangun. 

Menurut Sleep Foundation, selama tidur normal dan sehat, tekanan darah turun sekitar 10-20% yang disebut nocturnal dipping. Hal tersebut berperan besar dalam kesehatan jantung. Ketika seseorang kurang tidur, nocturnal dipping ini tidak ada yang berarti tekanan darah seseorang tidak turun di malam hari. Studi telah menemukan bahwa peningkatan tekanan darah di malam hari terkait dengan hipertensi  yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Di malam hari, tekanan darah tinggi dikenal dengan istilah hipertensi nokturnal. Kondisi tersebut bisa menyebabkan insiden serangan jantung yang sangat tinggi. Jika kurang tidur, risiko insiden stroke, kelumpuhan, dan diabetes meningkat.

"Tidur yang tepat selama 6 hingga 8 jam setiap hari sangat penting untuk kesehatan dan jantung. Kurang tidur dapat memiliki banyak efek buruk pada tubuh termasuk pada jantung. Kurang tidur menyebabkan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatik, vasokonstriksi, dan peningkatan masalah jantung," kata Dr Pavan Kumar P Rasalkar, Konsultan Kardiologi Intervensional, Rumah Sakit Fortis, Nagarbhavi, Bangalore, India, seperti dilansir dari laman Hindustan Times, pada Minggu, 12 Maret 2023.

Selain itu, kurang tidur juga bisa memicu lebih banyak kemungkinan pengendapan kolesterol di arteri dan menyebabkan gangguan pemblokiran pada pembuluh darah.

"Semua kekurangan tidur dapat menyebabkan tingginya insiden penyakit jantung," imbuh Dr Gajinder Goyal, Direktur - departemen Kardiologi, Rumah Sakit Marengo QRG, Faridabad, India.

Kurang tidur juga menyebabkan obesitas dan kadar kolesterol tinggi yang menyebabkan penyakit jantung.

Terakhir, Dr Rasalkar memaparkan risiko lain yang muncul dari kurang tidur adalah meningkatkan kemungkinan serangan jantung, gagal jantung, memperburuk kondisi jantung yang sudah ada sebelumnya, pola makan tidak sehat, dan gaya hidup tidak banyak bergerak.

Pilihan Editor: Kenali Gejala Kurang Tidur pada Anak dan Orang Dewasa

HINDUSTAN TIMES


Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."