6 Tips Pulihkan Inner Child yang Terluka, Menulis Surat untuk Diri Sendiri

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wanita bersedih. shutterstock.com

Ilustrasi wanita bersedih. shutterstock.com

IKLAN

3. Bicaralah dengan lantang kepada inner child kamu

Jika menulis surat tidak terdengar menarik, kamu juga bisa berbicara dengan menggunakan suara lantang kepada inner child kamu. Misalnya, kamu bisa membayangkan bagaimana inner child berada dalam tubuhmu, kata Leisher, lalu peluklah dirimu sendiri sebagai cara untuk menjangkau inner child tersebut.

Atau, bayangkan inner child sebagai seseorang yang berada dalam satu ruangan dengan kamu. Bayangkan berbicara dengan mereka seperti halnya kamu berkomunikasi dengan seorang teman khayalan. Sekali lagi, pastikan bahwa kamu menggunakan bahasa yang penuh kasih, baik hati, dan penuh perhatian yang dapat dimengerti oleh anak usia sekolah dasar, kata Leisher.

4. Gunakan bahasa yang positif ketika kamu berbicara kepada diri sendiri

Jika kamu tidak menyukai ide untuk mempersonifikasikan inner child kamu, kamu masih bisa mendapatkan manfaat dari self-talk yang positif dengan memperhatikan bagaimana kamu berbicara kepada diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari. "Jika kita dicaci maki atau dilecehkan secara verbal saat masih kecil, akan sangat sulit bagi kita untuk melihat bahwa bahasa itu menyakitkan," kata Cynthia Shaw, seorang psikoterapis di Resilience Psychological Services dan pendiri Authentically Living Psychological Services.

Misalnya, jika kamu lupa mengunci pintu saat meninggalkan rumah, kamu mungkin akan mengatakan pada diri sendiri bahwa kamu bodoh atau ceroboh. Seiring berjalannya waktu, bahasa semacam itu dapat berdampak serius pada citra dirimu, terutama karena orang yang mengalami masa kecil yang keras sering kali tidak memiliki rasa kepercayaan diri yang baik, kata Shaw.

Alih-alih mencaci maki diri sendiri, cobalah untuk mengingatkan diri sendiri bahwa tidak apa-apa jika kamu lupa mengunci pintu dan itu adalah kesalahan yang lumrah. Bahasa tersebut akan menghilangkan sikap menyalahkan diri sendiri, sehingga mengurangi rasa malu atau bersalah yang mungkin dirasakan oleh inner child dalam diri kamu.

5. Melakukan perawatan diri sendiri

Tujuan utama dari pemulihan adalah untuk memberikan dukungan emosional dan fisik kepada inner child agar memperoleh dukungan yang terlewatkan saat tumbuh dewasa, ungkap Shaw. Itu berarti merawat diri sendiri bisa sangat menenangkan dan bermanfaat.

"Perawatan diri adalah istilah yang agak baru, tetapi sebenarnya, ini adalah segala sesuatu yang membuat kita merasa sehat," jelas Shaw. Hal itu bisa berupa memulai program kesehatan atau kebugaran baru, berjalan-jalan, bergaul dengan teman, atau memberi diri kamu kesempatan untuk melakukan kegiatan yang kamu sukai, seperti membaca atau menulis, jelas Shaw.

6. Selalu ingin tahu

Secara keseluruhan, cara terbaik untuk melakukan pendekatan terhadap cara kerja inner child adalah dengan sikap keingintahuan, kata Delboy. Ketika kamu berpikir tentang masa lalu kamu, kamu mungkin akan menafsirkan kembali pengalaman dan perasaan kamu. Demikian juga, ketika memikirkan perilaku kita saat ini, tetaplah terbuka untuk mempertimbangkan kembali apa yang memotivasi kita dan pola pikir apa yang mungkin mendorong kita, kata Delboy.

Jika kamu melihat sebuah pola dalam kehidupan kencanmu di mana kamu menemukan dirimu mencari-cari alasan untuk mengakhiri sebuah hubungan ketika hubungan itu mulai intim, jangan abaikan atau mencoba untuk mengabaikannya. Sebaliknya, "kita mungkin bertanya-tanya, dari mana saya mempelajari hal ini? Mengapa kedekatan dalam hubungan terasa berbahaya?" Kata Delboy.

Seiring berjalannya waktu, kamu akan menjadi lebih sadar mengapa kamu berpikir dan merasa seperti itu, kata Delboy. Hal ini, pada akhirnya, dapat membantu kamu merasa lebih berbelas kasih kepada diri sendiri dan inner child kamu.

Pilihan Editor: Bahasa Cinta Seseorang Berhubungan dengan Kisah Masa Kecilnya

WIDYA FITRIANINGSIH 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."