6 Tips Pulihkan Inner Child yang Terluka, Menulis Surat untuk Diri Sendiri

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wanita bersedih. shutterstock.com

Ilustrasi wanita bersedih. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap orang memiliki inner child. Dikutip dari Essential Secrets of Psychotherapy yang ditulis oleh A. Diamond “inner child merupakan kumpulan dari peristiwa yang baik dan buruk yang telah dialami seseorang dimasa kecil yang membentuk bagaimana kepribadian mereka hingga dewasa."

Bagaimana bentuk inner child bergantung pada kondisi masa kecil yang kita alami, demikian menurut Taylor Leisher, seorang psikoterapis di Depth Counseling. Bagi mereka yang memiliki masa kecil yang berat, termasuk mereka yang mengalami pelecehan atau terabaikan, inner child dapat mengarah pada pola pikir negatif, ketakutan akan ditinggalkan, ataupun masalah kesehatan mental lainnya setelah beranjak dewasa.

Setiap orang memiliki inner child, tetapi jika kamu memiliki masa kecil yang sulit, inner child kamu dapat menjadi sumber tekanan. Dengan melakukan pendekatan bagaimana sistem kerja inner child atau menyelidiki sumber-sumber pikiran dan pola perilaku kamu dengan terapis, kamu bisa mulai melewati trauma. 

Dalam kasus-kasus ini, terapis dapat menggunakan inner child work, yang juga dikenal sebagai pemulihan, untuk membantu klien mereka. Strategi ini berusaha untuk mengidentifikasi dan merekonsiliasi berbagai pengalaman negatif di masa lalu.

Jika kamu tertarik untuk menyembuhkan inner child kamu, berikut adalah beberapa tips dari terapis: 

1. Berkonsultasi dengan seorang terapis 

Kamu mungkin tergiur untuk melakukan penyembuhan sendiri, namun jika memungkinkan, cobalah untuk melakukan terapi inner child bersama dengan seorang profesional dibidang kesehatan mental, kata Santiago Delboy, seorang psikoterapis dan pendiri Fermata Psychotherapy. 

"Beberapa dari pekerjaan ini dapat melibatkan berhubungan dengan pengalaman yang bisa menyakitkan," jelas Delboy. Emosi yang besar dapat muncul ke atas permukaan. Seorang terapis dapat membantu kamu untuk mengatasinya.

Ditambah lagi, tanpa terapis, sulit untuk mendapatkan perspektif yang baik tentang trauma yang kamu alami. "Trauma yang kompleks dapat begitu tertanam dalam hidup kita sehingga seperti ikan yang bertanya-tanya 'Di mana air?" ungkap Delboy. "Kita mungkin membutuhkan orang lain yang dapat membantu kita, yang dapat memberikan perspektif yang berbeda," tambahnya.

Namun, tidak semua orang mampu melakukan perawatan terapi. Jika kamu tidak memungkinkan untuk mengakses perawatan kesehatan mental profesional, Delboy menyarankan untuk berbicara dengan teman dekat atau anggota keluarga sebagai pengganti terapis. 

Pastikan bahwa orang yang kamu ajak curhat adalah orang yang dapat kamu percayai. Jangan coba-coba menggunakan pendekatan inner child sebagai cara untuk menjalin ikatan dengan seseorang yang memiliki trauma masa lalu, ungkap Delboy. Jangan berharap orang yang kamu cintai dapat membimbingmu dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh seorang terapis.

2. Tulislah surat untuk inner child dalam diri kamu

Menulis surat kepada inner child merupakan cara yang cukup efektif untuk terhubung kembali dengan diri sendiri, kata Leisher, karena hal ini dapat memberikan rasa aman kepada inner child sehingga memberikan ketenangan.

Tulislah surat dari sudut pandang diri sebagai orang dewasa yang sedang berbicara dengan inner child terdalam "Kamu bisa mengatakan, 'Kamu tahu, saya ingat ketika hal ini terjadi padamu dan saya sangat menyesal hal ini terjadi, saya benar-benar ingin memastikan bahwa kamu merasa aman sekarang,'" kata Leisher.

Sampaikanlah hal ini seperti sedang berbicara dengan adik atau keponakan: Gunakan bahasa yang dapat kamu pahami sebagai seorang anak, dan pastikan kamu bersikap peduli dan penuh perhatian, kata Leisher.

"Untuk sebagian besar penanganan inner child, pengalaman yang sedang kamu jalani tidak dapat kamu alami saat kamu masih kecil," tambahnya. "Jadi yang terjadi adalah diri orang dewasa yang membantu sosok inner child kamu memahami pengalaman-pengalaman tersebut," ungkap Leisher.

Jika kamu berkonsultasi dengan seorang terapis, mereka mungkin akan membaca surat tersebut sehingga mereka dapat membantumu mengidentifikasi dengan cara apa dan bagaimana kamu dapat menerima dirimu sendiri dengan baik.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."