Suka Berburu Pakaian Bekas? Yuk Simak Tips dari Dokter Kulit Berikut Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Sustainable clothing atau busana berkelanjutan adalah sebuah gerakan yang mendorong perubahan pada produk fashion dan sistemnya menuju integritas ekologi dan keadilan sosial yang lebih besar. Sumber foto: Canva

Sustainable clothing atau busana berkelanjutan adalah sebuah gerakan yang mendorong perubahan pada produk fashion dan sistemnya menuju integritas ekologi dan keadilan sosial yang lebih besar. Sumber foto: Canva

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah kamu yang termasuk suka berburu pakaian bekas? Sebelum memilih dan menentukan mana pakaian yang kamu suka, yuk perhatikan langkah-langkahnya untuk kesehatan. 

Spesialis kulit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dokter Arini Widodo membagikan beberapa tips dalam memilih pakaian bekas agar terhindar dari infeksi yang disebabkan virus, jamur, bakteri, hingga tungau.

Tips Memilih Pakaian Bekas 

1. Perhatikan Kebersihan Toko

Langkah pertama, anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) itu menyarankan untuk memperhatikan kebersihan toko jika ingin membeli pakaian bekas.

"Perhatikan, apakah toko tersebut mengutamakan kebersihan barang-barangnya atau tidak," kata ArinI. Menurut Arini, akan lebih baik jika mengetahui siapa pemilik pakaian tersebut sebelumnya. Misalnya, adik yang memakai pakaian bekas kakaknya, dan sebagainya.

2. Cek Noda yang Menempel

Kemudian, perhatikan apakah ada noda yang menempel pada pakaian tersebut, baik yang disebabkan oleh kotoran, bercak darah, dan sebagainya. Lalu, pastikan bahwa pakaian bekas yang hendak dibeli sudah dicuci.

3. Cium Aromanya

"Cium baunya, dari situ bisa menentukan apakah pakaian itu sudah dicuci atau belum. Jangan beli yang belum dicuci karena bisa saja ada agen infeksi yang menempel di situ," ujar Arini.

4. Hindari Membeli Jenis Pakaian Ini

Lalu, hindari membeli pakaian dalam, handuk, selimut, sprei, dan topi bekas dari toko karena barang-barang tersebut memiliki kemungkinan yang lebih besar sebagai media penularan penyakit.

5. Pilih Sesuai Ukuran di Badan

Selanjutnya, pilihlah pakaian yang ukurannya pas di badan. "Kadang-kadang, membeli pakaian bekas itu terbatas pilihan ukurannya, sehingga banyak yang memaksakan ukuran. Padahal ini bisa jadi masalah. Misalnya, celana yang terlalu ketat dan tidak menyerap keringat akan memicu kelembaban dan infeksi jamur," tutur Arini.

6. Pastikan Bahan Tak Membuat Iritasi

Pada kondisi kulit tertentu seperti dermatitis atopik, Arini mengatakan perlu ada perhatian khusus dalam memilih pakaian bekas, di antaranya pastikan pakaian bisa menyerap keringat dengan baik, bebas dari bahan alergi seperti tungau, debu rumah, bulu binatang, dan serbuk sari, serta hindari bahan wol.

"Biasanya, bahan wol bisa mengiritasi kulit pasien dermatitis atopik," kata. Arini yang kini sedang melanjutkan pendidikan master di Harvard Medical School itu.

Di samping itu, ia menambahkan, pastikan untuk memilih pakaian yang bebas dari bahan kimia seperti disinfektan karena dapat memicu munculnya dermatitis.

Pilihan Editor: Tips Memanfaatkan Pakaian Bekas, dari Tas belanja dan Sarung Bantal

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."