Cara Putus Baik-Baik tanpa Menyakiti Perasaan, Hindari Mengkritik dan Menyalahkan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi putus cinta. shutterstock.com

Ilustrasi putus cinta. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tidak dapat disangkal bahwa perpisahan bukanlah hal yang menyenangkan. Bahkan, hal itu bisa sangat menyakitkan dan membuatmu kewalahan. Namun, hal itu tidak harus benar-benar mengerikan, jika kamu mengetahui cara putus baik-baik tanpa menyakiti perasaan satu sama lain.

Dengan pendekatan yang berpegang pada rasa hormat terhadap orang lain, dan rasa syukur atas pengalaman selama ini, kamu akan dapat berdiri teguh dalam keputusanmu sendiri. Inilah beberapa tips untuk kamu yang ingin putus baik-baik dengan pacar.

1. Hindari Perkataan Menyalahkan dan Mengkritik

Untuk menjunjung tinggi rasa hormat dan kasih sayang, hindari bahasa yang menyalahkan atau kritik. Sebaliknya, berusahalah untuk fokus pada perasaan dan kekhawatiranmu sendiri. Perlakukan pasangan kamu sebagaimana kamu ingin diperlakukan.

Hal ini dapat menjadi tantangan, terutama jika kamu merasa terluka dan percaya bahwa mereka adalah penyebab dari rasa sakit tersebut. Perlu diingat, rasa sakit itu bisa menjadi pembelajaran yang dapat membantumu untuk lebih memprioritaskan apa yang kamu hargai dalam hubunganmu berikutnya.

Dengan mengomunikasikan apa yang kamu khawatirkan dan memberikan wawasan tentang mengapa kamu ingin putus, pasanganmu akan cenderung merasa tidak terlalu diserang dan tidak terlalu defensif.

Jadi hindari perkataan seperti "Kamu tidak memperlakukan aku dengan benar dan tidak pernah mengajakku keluar. Kamu tidak peduli padaku dan selalu terlalu sibuk."

Yang sebaiknya dikatakan: "Aku tidak merasa dihargai atau didengarkan tentang kekhawatiran Aku. Aku mengerti jadwalmu sangat padat dan aku merasa kita tidak berada di tempat yang sama dengan kebutuhan yang sama saat ini."

Dengan mengomunikasikan apa yang kamu khawatirkan dan memberikan wawasan tentang mengapa kamu ingin putus, orang lain mungkin akan merasa tidak terlalu diserang sehingga mereka pun tidak terlalu defensif. Hal ini akan memudahkan percakapan sehingga kamu dapat melakukan komunikasi yang lebih terbuka dan jujur mengenai situasi tersebut.

Baca juga: Alasan Mengapa Patah Hati Terasa Menyakitkan, Ini Penjelasannya

2. Hargai Apa Pun Perasaan Pasangan dan Kamu Sendiri

Dibutuhkan dua orang untuk mencintai, begitu pula untuk putus cinta. Mengingat hal ini, sediakan waktu dan ruang untuk membiarkan pasangan kamu berbicara dan mengajukan pertanyaan selama percakapan perpisahan kalian berdua.

Berusahalah untuk tetap hadir dan mendengarkan apa yang pasangan kamu katakan. Melakukan hal ini bukan berarti kembali pada keputusan kamu untuk putus. Hal ini dilakukan untuk mengakui bahwa perasaan mereka valid. Bahkan jika kamu tidak setuju, ketahuilah bahwa perasaan pasangan kamu terhadap kamu mungkin masih sangat besar.

Yang sebaiknya dikatakan: "Aku mendengar apa yang kamu katakan. Bahwa kamu marah, bingung, dan terluka. Kamu berhak untuk merasa seperti itu. Harapan aku adalah seiring berjalannya waktu, kamu akan melihat bahwa inilah yang terbaik untuk kita dan kamu akan mendapatkan pasangan yang luar biasa untukmu."

Setelah percakapan tersebut, berikan dirimu kelonggaran dan waktu yang kamu butuhkan untuk pulih dari putus cinta. Bahkan jika kamu yang memulai untuk mengakhiri hubungan, perasaan kehilangan masih dapat beresonansi. Kamu berhak untuk berduka dengan caramu sendiri. Percayalah pada diri sendiri dan keputusan yang telah kamu buat.

Pilihan Editor: 10 Cara untuk Move On dari Mantan, Semua Butuh Proses

WIDYA FITRIANINGSIH | WELL AND GOOD

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."