7 Tanda Tubuh Kekurangan Protein

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita kelelahan. shutterstock.com

Ilustrasi wanita kelelahan. shutterstock.com

IKLAN

4. Rentan Sakit

Kekurangan protein juga dapat membuat Anda rentan terkena penyakit. Protein sangat penting untuk sistem kekebalan Anda dan memberikan dorongan yang diperlukan untuk mencegah virus dan bakteri. Selanjutnya, sel-sel kekebalan terbuat dari asam amino, yang pada dasarnya adalah protein. Karena itu, penuhi asupan protein Anda dan jauhi infeksi virus dan bakteri.

5. Masalah pada Rambut, Kuku, dan Kulit

Tanda-tanda awal lain dari kadar protein rendah dalam tubuh termasuk kuku yang lemah dan rapuh, kulit kering, dan penipisan rambut. Ini terjadi karena kulit, rambut, dan kuku kita terdiri dari jenis protein tertentu seperti elastin, kolagen, dan keratin. Oleh karena itu, kekurangan protein dalam tubuh dapat memengaruhi rambut, kulit, dan kuku.

6. Sulit Tidur

Tanda tubuh kekurangan protein selanjutnya adalah sulit tidur. Mengingat otot mengendalikan semua hormon yang dibutuhkan untuk tidur nyenyak. Berdasarkan sebuah studi, mengonsumsi sebagian besar energi dari protein memperbaiki pola tidur pada orang dewasa, terutama bagi mereka yang mempunyai kelebihan berat badan atau obesitas.

7. Edema

Edema terjadi ketika penumpukan cairan pada jaringan dan rongga tubuh yang menyebabkan pembengkakan. Salah satu penyebab edema yaitu kekurangan protein.

Saat tubuh tak mendapatkan protein yang cukup, berarti  tubuh juga kekurangan serum albumin. Akibatnya, pembengkakan pada bagian tubuh yang terpengaruh pun muncul. Hal ini juga mungkin terjadi karena defisiensi protein menyulitkan tubuh mengatur dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.

Pilihan Editor: Studi: Konsumsi Protein secara Bervariasi Bisa Kurangi Risiko Hipertensi

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."