Mata Hati Penutup Manis Garis Poetih 2023, Terbuai Pesona Tenun Sumba Timur

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Koleksi Mata Hati merupakan kolaborasi Ivan Gunawan bersama Dekranasda NTT. Foto: Dok. Garis Poetih

Koleksi Mata Hati merupakan kolaborasi Ivan Gunawan bersama Dekranasda NTT. Foto: Dok. Garis Poetih

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Koleksi Mata Hati, kolaborasi Ivan Gunawan dan Dekranasda Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi penutup manis gelaran Garis Poetih Fashion & Trade 2023 di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, pada Jumat malam, 17 Februari 2023. Sebanyak 34 penampilan di koleksi tersebut, baik busana pria maupun wanita, menonjolkan pesona tenun Sumba Timur. Tak hanya menikmati keindahan motif, tapi juga padu padan busana kekinian dengan sentuhan wastra Nusantara.

Dalam konferensi pers sebelum peragaan busana, Ivan Gunawan, desainer sekaligus inisiator Garis Poetih, mengungkapkan bahwa ajakan kolaborasi untuk mengangkat tenun NTT sudah dari beberapa tahun lalu. Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrison Laiskodat, diketahui salah satu pelanggan setia Ivan sejak 10 tahun lalu.

"Jujur aku diminta dari 10 tahun yang lalu sama ibu untuk fashion show (mengangkat tenun NTT). Tapi baru sekarang, ini semua about timing, ya. Sebenarnya aku mengenal Tenun NTT itu sudah sangat lama, sejak sebelum beliau menjadi ketua dekranasda NTT," ujar desainer yang akrab disapa Igun itu.

Koleksi Mata Hati merupakan kolaborasi Ivan Gunawan bersama Dekranasda NTT. Foto: Dok. Garis Poetih

Julie yang hadir di konferesi pers tersebut mengamini pernyataan Igun. "Saya belum jadi siapa-siapa, saya kasih tenun sebanyak 20-30 dalam satu koper, saya kasih dia untuk buatin baju. Terserah Ivan seperti apa modelnya. Setiap hari saya pakai tenun," ujar istri Gubernur NTT, Victor Laiskodat, itu dengan penuh semangat. 

Pesona Tenun Sumba Timur di Mata Hati

Saat ditanya alasan mengapa memilih tenun Sumba Timur, Igun melihat tenun warna pastel dan alam ini belum digarap perancang busana lain.

"Teman yang lain udah buat kain tenun Sumba yang warna-warni, jadi aku rasa warna pastel belum digarap. Aku rasa pakai pastel lebih syahdu untuk Hari Raya dan lebih timeless (tak lekang waktu)," tuturnya ditemui usai peragaan busana.

Menurut Igun, ini bukan kali pertama ia membuat busana dari bahan tenun. Sebelumnya, ia pernah menggarap tenun Mandar, Padang, dan Pekanbaru.

Koleksi Mata Hati merupakan kolaborasi Ivan Gunawan bersama Dekranasda NTT. Foto: Dok. Garis Poetih

Sementara itu, menurut Julie, sebelum memutuskan memilih tenun Sumba Timur, Igun mempelajari dulu motif-motif tenun di NTT. "Selera Igun lebih ke alam. Sebelum memutuskan, beliau minta diceritakan dulu kabupaten-kabupaten yang ada,  wisata, kuliner, dan kain-nya," jelasnya.

Baca juga: Rya Baraba Hadirkan Koleksi Feminin, Manis, dan Bernuansa Urban di Event Garis Poetih

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."