Hal-hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Pasang IUD

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi KB spiral atau IUD. shutterstock

Ilustrasi KB spiral atau IUD. shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Alat kontrasepsi spiral atau Intra Uterine Device (IUD) salah satu alternatif untuk mencegah kehamilan. Jika kamu sedang mencari informasi terkait alat kontrasepsi ini, ada baiknya kamu mengetahui sejumlah hal yang perlu diperhatikan sebelum pasang IUD menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo.

Hal pertama yang diungkap Hasto adalah pemilihan waktu. Menurutnya, waktu terbaik untuk memasang IUD yaitu pada saat menstruasi. Ketika seorang perempuan menstruasi, maka mulut rahim pun sedikit terbuka sehingga pemasangan IUD akan lebih mudah.

"Saya kira itu salah satu syarat dan salah satu waktu yang tepat untuk pemasangan IUD," kata Hasto saat dihubungi Antara melalui sambungan telepon, pada Sabtu, 11 Februari 2023.

IUD merupakan alat kontrasepsi yang tidak mempengaruhi kondisi tubuh secara sistemik seperti tekanan darah, berat badan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, kata Hasto, IUD juga akan baik digunakan untuk perempuan yang tidak cocok memakai kontrasepsi hormonal seperti metode suntik atau pil.

Memang terdapat jenis IUD yang mengandung turunan hormon progesteron. Meski begitu, Hasto mengatakan kadar hormon tersebut relatif sangat kecil dan hanya bersifat lokal sehingga tidak mempengaruhi perubahan kadar hormon dalam tubuh. Hal ini menjadi kelebihan IUD dibanding jenis kontrasepsi lainnya.

"Secara sistemik (IUD) tidak berpengaruh. Artinya berpengaruh itu apabila dia ikut pembuluh darah terus keliling seluruh tubuh, kemudian meningkatkan kadar hormon dalam tubuh. Kan secara sistemik (IUD) tidak punya pengaruh seperti itu," kata Hasto.

Baca juga: Jawaban Dokter saat Wanita Merasa Sakit Pakai Kontrasepsi IUD

Hal yang perlu diperhatikan sebelum pasang IUD selanjutnya adalah memastikan kondisi vagina atau miss V, mulut rahim, dan rahim.

IUD mungkin dapat bergeser dan tidak terpasang dengan baik apabila ditemukan kondisi rahim yang cenderung longgar dan mulut rahim yang relatif terbuka dan tidak bisa menutup rapat dengan baik.

"Pada saat pemasangan kan dicek dulu itu, sehingga rahimnya itu, apakah kendor nggak mulut rahimnya, apakah turun nggak. Pada saat pasang kan dicek, ya," kata Hasto.

Adapun kondisi-kondisi medis tertentu yang tidak disarankan untuk pemasangan IUD apabila perempuan mengalami permasalahan seperti gangguan pendarahan, siklus menstruasi yang kacau, dan menstruasi lebih dari tujuh hari.

Organ reproduksi yang mengalami infeksi, baik infeksi bakteri, virus, maupun jamur, juga tidak disarankan untuk menggunakan IUD termasuk apabila kondisi mulut rahim bernanah.

"Kalau dalam kondisi rahim atau vagina yang infeksius, yang sangat infeksi, ya, jangan dipaksakan (pasang IUD)," pungkas Hasto Wardoyo.

Kelemahan dan Efek Samping Pasang IUD

Kelemahan IUD hanya terletak pada proses pemasangannya, menurut Hasto. Proses pemasangan IUD kerap tak membuat nyaman para perempuan karena harus masuk melalui miss V.

Sementara itu, efek samping penggunaan IUD biasanya terjadi keputihan dan menstruasi lebih banyak namun masih dalam batas normal atau tidak lebih dari tujuh hari. Efek samping ini bersifat ringan dan tidak menimbulkan masalah yang berarti.

Pilihan Editor: Cara Mengecek Posisi Alat KB IUD atau Spiral dan Bagaimana Jika Bergeser

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."