Cerita Eva Celia Pernah Tak Percaya Diri dengan Rambut Keritingnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Eva Celia. Foto: Instagram/@evacelia

Eva Celia. Foto: Instagram/@evacelia

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Model dan penyanyi, Eva Celia mengaku pernah tak percaya diri dengan rambut aslinya yang keriting. Dengan jujur, ia mengungkapkan hal itu akibat kurangnya representatif perempuan dengan tampilan rambut keriting seperti dirinya kala beranjak dewasa.

"Karena itu tadi aku bilang kenapa representatif itu penting. Karena aku besar kurang banyak melihat perempuan yang penampilannya seperti aku, dengan kulit sawo matang, rambut keriting. itu jarang aku melihatnya. Sehingga aku (berpikiran) oh mungkin yang diterima seperti itu, kulit lebih putih, rambut lebih lurus," ujar Eva ditemui usai konferensi pers The Hyaluronic Lab by L'Oreal Paris di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan, pada Kamis, 26 Januari 2023.

"Yang aku tahu (saat itu) hanya rambut lurus itu lebih terima, cantik, dan rapi," sambung perempuan 30 tahun itu.

Pemikiran tersebut membuat Eva menganggap rambut keriting berantakan, kurang anggun, dan kurang cantik. Akhirnya, ia banyak menggunakan produk dan styling demi meluruskan rambutnya.

Namun, seiring waktu, hampir satu tahun belakangan, putri Sophia Latjuba dan Indra Lesmana itu kembali dengan tampilan rambut keriting seperti saat Sekolah Menengah Atas (SMA). Ia tampil percaya diri dengan pesona rambut keritingnya.

"Tapi lama-kelamaan aku mikir, 'ah enggak ah, i think having curly hair really really cute, really really pretty (aku pikir memiliki rambut keriting itu benar-benar manis, benar-benar cantik)," ujar istri Demas Narawangsa itu.

"Aku ingin menjadi bagian dari movement, di mana aku bisa menginspirasi young girls (gadis muda) untuk lebih percaya diri dengan apa yang sudah mereka miliki sejak lahir. ketika mereka melihat aku, mereka merasa terwakili, dan mereka semakin menyadari kecantikan mereka," imbuhnya.

Eva Celia di acara The Hyaluronic Lab by L'Oreal Paris di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan, pada Kamis, 26 Januari 2023. Foto: Dok. L'Oreal Paris

Cara Merawat Rambut Keriting ala Eva Celia

Eva mengatakan ia banyak belajar cara merawat rambut keritingnya dari internet. " Aku cari tahu sendiri dan banyak belajar bagaimana cara merawatnya di internet. Untungnya, kita ada internet. Jadi, kita bisa tahu lebih banyak." jelasnya.

Mengurangi paparan panas dari alat penataan rambut atau styling salah satu kunci Eva merawat rambut keriting. "Karena itu cukup ngerusak rambut. ketika kering rambutnya jadi lebih frizzy atau kurang bouncy," imbuhnya. 

Eva juga menyebut pentingnya melembapkan rambut jadi kunci tampilan rambut keriting sehatnya. Ia tak pernah lupa memakai kondisioner setelah keramas. Dan, ia membiarkan kondisioner lebih lama di rambut sebelum dibilas. 

"Yang penting moisturizer selalu diutamakan. Dan, ketika aku keramas, aku pake kondisioner biasanya cuma 1/2 menit, tapi aku biarin 5 menit. Aku mengerjakan apa dulu, baru aku bilas," tuturnya.

Eva mengaku saat ini kondisi rambutnya dalam masa pemulihan. Mengingat bertahun-tahun, ia kerap menggunakan produk styling, bonding, dan perawatan meluruskan rambut lainnya. "Rambut aku belum pulih. (Saat ini) ada beberapa yang lurus dan keriting," ucapnya.

Saat ditanya soal tatanan rambut favoritnya, Eva Celia mengungkapkan lebih senang menggerai rambut keritingnya dan dikeringkan secara alami. Jika ingin memakai alat pengering rambut, Eva memilih diffuser rambut ketimbang hair dryer. Menurut pengalamannya, jika rambut keriting ia dikeringkan dengan hair dryer jadi puffy (mengembang). Diffuser juga dipilih karena mengeringkan lebih cepat. Usai mengeringkan rambut, Eva selalu memakai minyak rambut andalannya.

Baca juga: Beda Gaya Sophia Latjuba dan Eva Celia, Sang Mama Lebih Suka Monokrom

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."