5 Fakta Menarik The Glory, Tema Balas Dendam Masa Sekolah hingga Kolaborasi Nama Besar

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Song Hye Kyo dalam poster drama Korea The Glory. Foto: Netflix

Song Hye Kyo dalam poster drama Korea The Glory. Foto: Netflix

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Drama korea atau drakor The Glory salah satu tontonan yang bisa dinikmati akhir tahun ini. Drama thriller ini mengisahkan seorang perempuan yang mendedikasikan hidupnya untuk membalas dendam terhadap orang-orang yang menghancurkan masa sekolahnya. Disutradarai oleh An Gil-ho, The Glory juga mengangkat tema universal yang ada di sekitar kita dan dibintangi sederet aktor papan atas Korea Selatan. Bukan cuma itu, berikut fakta menarik The Glory yang perlu kamu ketahui.

1. Gagasan Cerita yang Tak Biasa

The Glory mengupas kehidupan Moon Dong Eun, diperankan aktris ternama Song Hye Kyo, yang menjadi korban perundungan kejam di masa sekolah dan memutuskan untuk membalas dendam kepada setiap orang yang menyakitinya.

Penulis Kim Eun Sook yang dikenal memukau penonton melalui serial The King: Eternal Monarch, Guardian: The Lonely and Great God, dan Descendants of the Sun kali ini sejenak meninggalkan cerita romansa dan berpaling pada isu kekerasan di sekolah berkat pembicaraan dengan anaknya yang duduk di SMA.

Song Hye Kyo berperan sebagai Moon Dong Eun di drama The Glory. Foto: Instagram/@netflixkr

“Dari membaca wawancara dengan sejumlah korban kekerasan di sekolah, saya dapati bahwa yang mereka inginkan bukanlah kompensasi material, melainkan permintaan maaf yang tulus,” katanya dalam konferensi pers, Selasa, dikutip dari siaran resmi.

“Ketika mengalami kekerasan, para korban kehilangan sesuatu yang tak berwujud seperti harga diri. Menuliskan cerita ini merupakan cara saya menyokong para korban untuk bisa pulih.” Ia juga meyakinkan bahwa The Glory tidak akan bergeser menjadi cerita cinta dan akan setia pada cerita utamanya: pembalasan dendam Dong-eun yang telah ia rancang seumur hidupnya.

2. Tema Universal yang Dekat dengan Penonton

Penulis Kim Eun-sook menyatakan bahwa kekerasan di sekolah merupakan isu yang terjadi di berbagai belahan dunia.

Cuplikan adegan The Glory. Foto: Instagram/@netflixkr

“Serial ini dirilis di lebih dari 190 negara melalui Netflix dan [kekerasan di sekolah] bukanlah konsep yang aneh maupun asing. Ini sesuatu yang dekat dengan berbagai orang atau mereka alami langsung,” ujarnya. Melalui The Glory, ia berharap pesan dari dirinya dapat tersampaikan, yaitu teruslah menjadi orang baik dan kebaikan pada akhirnya akan mengalahkan kejahatan.

3. Kolaborasi Nama-Nama Besar

Serial ini menjadi pertama kalinya penulis Kim Eun-sook bekerja sama dengan sutradara An Gil Ho, yang telah menghasilkan serial-serial sukses seperti Happiness, Record of Youth, Watcher, Memories of the Alhambra, dan Stranger. An Gil Ho bahkan menyampaikan bahwa menggarap The Glory merupakan momen terbaik dalam kariernya.

Para pemain dan sutradara drama korea The Glory. Foto: Instagram/@netflixkr

“Seluruh pengalamannya sangat menyenangkan dan saya yakin penulis Kim telah mencurahkan seluruh jiwa raganya ke dalam setiap kata [di serial ini],” ujarnya.

Kim Eun-sook membalas pujian tersebut dan berkata, “Performa sang sutradara membuat saya bekerja lebih keras, karena dia seperti tidak pernah tidur dan sigap membalas setiap telepon dan pesan. Ada pula beberapa adegan yang sempat membuat saya khawatir tapi ternyata hasilnya sungguh sempurna. Saya tak lagi menyebutnya sebagai sutradara, tapi pesulap!”

4. Pendalaman Sisi Emosional Karakter

Aktris Lim Ji Yeon yang memerankan Park Yeon Jin si perundung mengutarakan rasa terkejutnya ketika pertama kali membaca naskah The Glory.

“[Karakter saya] merupakan pelaku yang lahir dari keluarga kaya dan berkuasa. Awalnya, saya coba memahami mengapa dia melakukan kekerasan. Tapi jawaban yang saya temukan adalah dia hanya tidak sadar, dia tidak tahu bahwa menyakiti orang lain itu salah. Dan, ini akibat seumur hidupnya ia tidak harus bekerja keras untuk meraih sesuatu. Ia sama sekali tidak punya rasa bersalah,” papar Lim Ji Yeon.

Cuplikan adegan The Glory. Foto: Instagram/@netflixkr

Penulis Kim menambahkan bahwa ia ingin benar-benar menggambarkan luka abadi yang dialami oleh para korban dengan menggunakan format surat yang ditulis Dong Eun.

“Melalui surat, saya ingin menghadirkan perjuangan dan rasa sakit yang dirasakan oleh korban. Semoga penonton dapat menangkapnya,” ujarnya.

5. Performa Menawan Para Aktor dan Aktris

Song Hye Kyo yang tenar melalui peran-perannya di berbagai serial melodrama akan tampil mengejutkan melalui karakter Moon Dong Eun yang penuh amarah.

Kata sang aktris, “Sudah lama saya mendambakan genre dan karakter seperti ini. Begitu membaca naskahnya, saya tahu inilah yang saya cari-cari selama ini."

Cerita Dong Eun disebutnya begitu tragis namun ditulis dengan sangat cermat. Bermain di The Glory baginya seperti memasang wajah yang sama sekali baru, yang tidak dikenal orang sekaligus menantang, tapi sungguh menyenangkan.

Song Hye Kyo dalam drama Korea The Glory. Foto: Netflix

Sutradara An Gil Ho juga memuji kemampuan akting Song Hye Kyo yang mampu menggambarkan kebencian mendalam hanya dengan ekspresinya.

Sementara Lee Do Hyun berujar bahwa karakter Joo Yeo Jung yang ia perankan memiliki sisi implisit yang membangkitkan rasa ingin tahu. Sang aktor juga bercerita bahwa demi hasil yang maksimal dan menggambarkan sisi emosional yang pelik, kala syuting ia menyiapkan sekitar empat hingga lima versi untuk dialog yang ia ucapkan.

“Ia punya sisi dualitas, berada di tengah-tengah, dan ini bisa membuat penonton penasaran juga. Semoga saya berhasil menghadirkan karakter ini dengan baik,” ujarnya.

Penayangan The Glory akan dibagi menjadi dua. Bagian pertama mulai tayang pada 30 Desember 2022 dan bagian kedua menyusul pada Maret 2023.

Baca juga: Gaya Fashion Song Hye Kyo di Konferensi Pers The Glory, Monokrom Pakai Dasi

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."