8 Kesalahan Intermittent Fasting, Makan Terlalu Malam hingga Kurang Minum Air Putih

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi diet intermitten fasting. Freepik.com/user14908974

Ilustrasi diet intermitten fasting. Freepik.com/user14908974

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Intermittent fasting adalah salah satu metode diet yang populer. Akan tetapi, dalam praktiknya, masih banyak orang melakukan kesalahan intermittent fasting yang membuat hasilnya menjadi tak maksimal.

Untuk menyegarkan ingatan, intermittent fasting adalah pola makan yang terbagi ke dalam dua periode, yakni puasa dan makan. Pola makan ini tak menentukan makanan apa saja yang harus dikonsumsi, melainkan kapan seseorang harus makan atau dikenal juga dengan istilah jendela makan.

Di bagian itulah, banyak orang kerap memilih jenis makanan yang kurang tepat atau tidak disiplin dalam menjalankan waktu puasa dan makan, sehingga menyebabkan berat badan tidak turun. Perlu dipahami tujuan intermittent fasting bisa terpenuhi jika seseorang membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi.

Kesalahan intermittent fasting yang perlu kamu ketahui.

1. Mengurangi Porsi Makanan

Banyak orang berpendapat bahwa semakin banyak jam mereka berpuasa, semakin cepat mereka dapat menurunkan berat badan. Ini adalah anggapan yang salah. Intermittent fasting memiliki waktu makan dan puasa yang tetap untuk memfasilitasi pembakaran kalori dan mengurangi berat badan secara keseluruhan.

Jadi, jika kamu mengurangi porsi makanan di waktu makan, maka kamu membuat tubuh mengalami tekanan ekstrem untuk berfungsi tanpa gizi yang baik

2. Tidak Berpegang Teguh pada Rencana Diet

Ini mungkin salah satu kesalahan umum dalam setiap program manajemen berat badan. Kebanyakan dari kita antusias di awal-awal, kemudian mulai mengendur kedisiplinannya setelah beberapa hari.
Tubuh yang baru mulai bekerja sesuai rencana diet baru tidak mendapatkan ruang yang cukup untuk menunjukkan hasil optimal. Ingatlah, perubahan pola makan yang tiba-tiba ini juga berdampak pada kesehatan.

3. Tidak Memilih Rencana Makan yang Tepat

Jika kamu pekerja profesional, tipe puasa kamu tidak akan sama dengan seseorang yang memiliki keseharian yang berbeda. Yang terbaik adalah berkonsultasi dengan ahli untuk menemukan intermittent fasting mana yang cocok untuk kamu.

4. Menetapkan Waktu Makan Terlalu Malam

Perhatikan juga jam makan jangan terlalu malam selama jendela makan. Hal itu terkait dengan ritme sirkadian di mana tubuh dirancang untuk makan di siang hari dan beristirahat di malam hari. Selain menganggu siklus tidur, makan terlalu malam juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan obesitas.

5. Kurang Minum Air Putih

Perlu diingat, hidrasi merupakan bagian penting dari intermittent fasting. Jika kamu tidak cukup minum air putih selama periode puasa bakal membuat tubuh dehidrasi. Ujungnya bisa menyebabkan kram otot, sakit kepala, dan rasa lapar yang cepat memaksa kamu untuk menyerah. Ini juga bisa mematahkan semangat kamu sekaligus membuat kamu meninggalkan jendela puasa.

6. Minum Minuman Tinggi Gula

Ini juga termasuk kesalahan intermittent fasting yang wajib diketahui. Jika poin sebelumnya mengingatkan untuk memenuhi kebutuhi hidrasi tubuh selama berpuasa, bukan berarti kamu bisa bebas minum minuman apa pun. Hindari minum minuman tinggi gula dan berkalori.

7. Memilih Makanan yang Salah selama Jendela Makan

Kesalahan mencolok lainnya yang dilakukan selama intermittent fasting adalah mengonsumsi semua jenis makanan yang salah selama jendela makan. Contohnya, makan junk food selama jendela makan meniadakan manfaat intermittent fasting dan meningkatkan pertumbuhan berat badan.

8. Tidak melakukan Aktivitas Fisik

Intermittent fasting tidak dapat menjamin penurunan berat badan jika kamu tidak berolahraga dengan benar. Latihan membantu membakar kalori dan karenanya mempercepat proses penurunan berat badan selama puasa intermiten.

Selama intermittent fasting, jangan memaksakan diri untuk melakukan olahraga berat. Mulailah dengan perlahan dan kemudian secara bertahap tingkatkan intensitas latihan.

TIMES OF INDIA | HEALTHLINE

Baca juga: 6 Metode Diet Intermittent Fasting, Mana yang Terbaik?

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."