Mulai Hipertensi Hingga Kecemasan, Kurang Tidur Berefek Fatal bagi Kesehatan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wanita tidur dengan tangan di atas kepala sambil menggunakan penutup mata. Freepik.com/Senivpetro

Ilustrasi wanita tidur dengan tangan di atas kepala sambil menggunakan penutup mata. Freepik.com/Senivpetro

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaKurang tidur memiliki dampak yang sangat signifikan pada kesehatan jangka panjang. Tidur adalah cara tubuh untuk memulihkan tenaga. Biasanya tubuh membutuhkan waktu istirahat dan tidur sekitar 7 jam dalam sehari. Namun, apa jadinya  Anda tidak mendapatkan waktu tidur 7 jam setiap malam bagi kesehatan.  

Dilansir dari Sleep Health Solutions Ohio, ada 10 efek jangka panjang, bila Anda terbiasa kurang tidur selama berhari-hari. Kebiasaan kurang tidur selama berbulan-bulan sangat berkaitan erat dengan hipertensi, serangan jantung dan stroke, obesitas, diabetes, depresi dan kecemasan, penurunan fungsi otak, kehilangan memori, melemahnya sistem kekebalan tubuh, tingkat kesuburan yang lebih rendah dan gangguan kejiwaan. Simak 10 efek kurang tidur bagi tubuh: 

1. Hipertensi 

Kurang tidur berkaitan dengan peningkatan kasus hipertensi. Tidur bisa membantu tubuh mengatur hormon penyebab stres, kurang istirahat dapat memperkuat efek stres pada tubuh. Kurang tidur jangka panjang sangat berkaitan dengan peningkatan tekanan darah, detak jantung yang lebih tinggi, dan peradangan. Semua ini memberi tekanan yang tidak baik pada hati Anda. 

2. Serangan Jantung & Stroke 

Kekurangan tidur bisa menyebabkan masalah kardiovaskular yang besar dan fatal, seperti serangan jantung dan stroke. Dokter dan peneliti percaya ini karena kurang tidur dapat mengganggu bagian otak yang mengontrol sistem peredaran darah atau menyebabkan peradangan yang membuat perkembangan gumpalan darah lebih mungkin terjadi. 

3. Penambahan Berat Badan & Obesitas 

Efek dari masalah tidur yang berkelanjutan termasuk penambahan berat badan yang cepat. Kurang tidur berhubungan dengan jumlah kortisol yang lebih tinggi, hormon stres, kecemasan, stres, dan frustrasi yang menyebabkan perubahan pola makan yang emosional dan kebiasaan gizi yang buruk. Hormon lain, yang disebut ghrelin, diproduksi di perut dan dikaitkan dengan kurang tidur dalam jangka panjang, kelebihan ghrelin justru bisa membuat orang merasa lebih lapar. 

4. Diabetes 

Tidur sebanyak 5 jam di malam hari masih belum cukup. Penelitian telah menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengganggu metode tubuh untuk memproses glukosa yang digunakan sel untuk bahan bakar dan jumlah insulin yang diproduksi tubuh. Inilah sebabnya mengapa dianggap sebagai faktor risiko yang signifikan dalam perkembangan diabetes tipe 2. 

5.  Depresi 

Kebanyakan orang merasa mudah tersinggung jika mereka tidak tidur nyenyak, tetapi kurang tidur jangka panjang telah dikaitkan dengan depresi klinis dan hilangnya motivasi yang lebih umum. Sebaliknya, pasien depresi seringkali memiliki jadwal tidur yang tidak teratur.

Ilustrasi wanita tidur menggunakan penutup mata. Freepik.com

6. Kecemasan 

Siklus tidur dan pengaturan suasana hati keduanya diatur oleh hormon melatonin. Faktanya, tingkat melatonin yang lebih rendah sering ditemukan pada orang yang menderita depresi dan mereka yang terkena insomnia. Kecemasan dan serangan panik juga bisa terjadi, karena seseorang kurang tidur. 

7. Fungsi Otak Rusak 

Gaya hidup tidak tidur dengan durasi yang cukup bisa menyebabkan kabut mental, kelelahan, pemarah, dan kurang fokus. Saat otak tidak bisa beristirahat cukup dalam jangka waktu yang lama, kemampuan mental bisa menurun drastis. Kita tahu bahwa tidur yang cukup diperlukan agar orang merasa tajam, berkonsentrasi, dan belajar, tetapi itu juga memengaruhi keterampilan memecahkan masalah dan kemampuan mengatur emosi serta membuat keputusan. Orang yang kurang tidur juga memiliki masalah dengan keseimbangan, refleks, dan keterampilan motorik; akibatnya, mereka lebih cenderung melukai diri sendiri. Mengantuk saat berkendara menjadi faktor utama dalam kecelakaan mobil.

8. Hilang ingatan 

Banyak ilmuwan percaya bahwa tidur itu penting untuk memberi otak waktu untuk mengatur dirinya sendiri dan, khususnya, untuk menyimpan informasi dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang. Tidur yang cukup sangat penting untuk daya ingat. Studi menunjukkan peningkatan dalam kehilangan memori setelah hanya satu malam tidur nyenyak. 

9. Defisiensi Sistem Imun 

Sistem kekebalan akan bekerja maksimal saat tubuh cukup tidur. Kurang tidur yang berkepanjangan menyebabkan reaksi serupa terhadap tingkat stres yang tinggi; itu dapat menurunkan respons antibodi Anda dan membuat Anda lebih rentan saat terpapar virus, bahkan pilek dan flu biasa. 

10. Gangguan Psikiatri 

Kurang tidur yang ekstrim dalam jangka panjang dapat menyebabkan sejumlah gangguan kejiwaan. Beberapa orang yang menderita kurang tidur dalam waktu lama telah mengalami gejala termasuk disorientasi, paranoid, dan halusinasi. Jenis gejala ini terkadang membingungkan atau berhubungan dengan skizofrenia.

Baca: Apakah Kurang Tidur Bisa Diganti dengan Waktu Lain? Simak Penjelasannya

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."