Dibintangi Happy Salma, Film Before Now and Then Raih Film Terbaik di APSA

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Happy Salma/Foto: Instagram/Happy Salma

Happy Salma/Foto: Instagram/Happy Salma

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kabar gembira melingkupi dunia perfilman Indonesia. Film Before Now and Then karya sutradara Kamila Andini dan dibintangi Happy Salma dinobatkan sebagai film terbaik di Asia Pacific Screen Awards (APSA).

Happy Salma sebagai pemeran utama film tersebut hadir untuk menerima penghargaan di Gold Coast, Australia, Jumat ,11 November 2022. Hari ini, Happy mengunggah momen rasa syukur melalui kolase di laman Instagram pribadinya. Happy tampak anggun dengan balutan kebaya klasik warna putih rancangan Sapto Djojokartiko dan aksesori dari Tulola. 

Happy menuliskan jika malam penghargaan Asia Pacific Screen Award tentu menjadi salah satu momen bahagia yang akan selalu menjadi memori manis dalam ingatan. "Pada seremoni pengumuman penghargaan, Saya mewakili Before, Now & Then (Nana) menjemput piala penghargaan Best Film," tulisnya diikuti emoji hati. 

"Bersyukur, tentu itulah yang sedang kami rasakan. Selain menjadi film Indonesia pertama yang menang dalam APSA, kami sangat bersyukur bisa menyampaikan cerita, perjuangan perempuan, bahasa hingga kultur Indonesia di dalam film Nana ke banyak orang di luar sana," lanjut Happy. 

Sebagai informasi, film yang juga dibintangi Ibnu Jamil dan Laura Basuki ini juga menceritakan kisah seorang perempuan muda yang lolos dari pembersihan anti-Komunis dan menjalani kehidupan yang tenang sebagai istri kedua dari seorang pria kaya. Tapi trauma masa lalu muncul kembali dalam mimpinya.

Ini merupakan kemenangan pertama bagi Indonesia untuk mendapat penghargaan sebagai film terbaik di APSA dan pertama kalinya diraih oleh sutradara perempuan. Akan tetapi, bagi Kamila Andini ini merupakan piala ketiga yang dia dapat dari APSA. Pertama adalah film anak-anak terbaik dengan "The Mirror Never Lies" pada 2012 dan "The Seen and Unseen" pada 2017 untuk film fitur remaja.

Selain Kamila Andini, sutradara Makbul Mubarak juga memenangkan piala skenario terbaik untuk "Autobiography" di APSA. Sementara itu, Niklas Lindschau dari Palestina memenangkan sinematografi terbaik untuk "The Stranger" ("Al Garib"). Davy Chou mendapatkan sutradara terbaik lewat film "Return to Seoul".

Penghargaan akting APSA telah netral gender tahun ini. Pemain baru terbaik diberikan kepada Lee Jeong Eun ("Parasite", "Okja") lewat perannya dalam "Hommage" ("Omaju"). Penghargaan pemain baru terbaik juga diberikan kepada Park Ji Min dalam "Return to Seoul", satu-satunya film yang memenangkan banyak penghargaan pada malam itu.

Grand Prize Juri APSA diberikan kepada "This is What I Remember" ("Esimde") dari sutradara Kirgistan Aktan Arym Kubat. Ini adalah pertama kalinya dalam tiga tahun APSA diadakan dengan nominasi yang dapat hadir secara langsung. Di bawah kondisi COVID, kebijakan perbatasan Queensland yang ketat membuat orang Australia yang berada di luar negara bagian pun tidak dapat hadir.

Baca: Nominasi Festival Film Indonesia 2022 Resmi Dirilis, Ada Happy Salma dan Ladya Cheryl

ANTARA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."