Alasan Medis Penderita Diabetes Sering Merasa Lapar

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi diabetes. Freepik.com

Ilustrasi diabetes. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sering merasa lapar salah satu tantangan yang dihadapi penderita diabetes. Ternyata keinginan tersebut berhubungan dengan neurotransmitter dalam otak. Hal itu diungkapkan oleh Dokter Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi Dr. dr. Fatimah Eliana Taufik dalam webinar kesehatan, Kamis, 10 November 2022.

"Otak menghasilkan neurotransmitter yang menyebabkan rasa lapar dan kenyang," ujar dokter yang akrab disapa Eliana itu.

Diabetes membuat neurotransmitter, senyawa kimia pembawa pesan antar sel saraf, terganggu sehingga pasien menjadi mudah lapar dan seakan sulit untuk merasa kenyang.

Untuk mengatasinya, Eliana menyarankan agar pasien diabetes mengontrol emosi agar tidak kalap saat makan dan mengonsumsi obat-obatan sesuai yang diresepkan dokter sehingga diabetes dapat dikendalikan.

Eliana menyebut ada obat-obatan yang bisa membuat seseorang bertambah gemuk. Oleh karena itu, konsultasikan kepada dokter agar mendapatkan obat yang sesuai dengan kondisi tubuh. Obat yang cocok untuk seorang pasien belum tentu cocok untuk pasien lain, dia menegaskan.

Penyakit diabetes hingga saat ini tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dikontrol dengan baik bahkan tanpa obat bila seseorang menjalankan gaya hidup baik. Sebagian besar penyebab diabetes adalah gaya hidup yang kurang sehat, faktor lainnya adalah genetik, infeksi dan obat-obatan.

Baca juga: Diabetes pada Wanita, Kenali Ciri dan Faktor yang Meningkatkan Risikonya

Eliana berpesan langkah awal yang harus dilakukan ketika dinyatakan menderita diabetes adalah mengubah perilaku dan menerapkan gaya hidup sehat. Mengatur pola makan dan olahraga teratur menjadi kunci.

Ketika gula darah sudah terkontrol, bukan berarti seseorang terbebas dari diabetes melitus. Gaya hidup harus tetap diatur. Pada usia muda, pengaturan pola hidup sehat bisa dibarengi tanpa obat-obatan. Namun, ada juga pasien diabetes yang harus mengonsumsi obat seumur hidup karena berbagai faktor, termasuk karena usia.

Hingga saat ini, pengidap diabetes di Indonesia terus meningkat, bahkan tahun ini penyakit yang tidak bisa disembuhkan ini berada di urutan kelima terbanyak di dunia menurut International Diabetes Federation (IDF). Data statistik menunjukan bahwa 1 dari 11 orang dewasa di Indonesia rentang usia 20-79 tahun merupakan penyandang diabetes dan terus diprediksi meningkat.

Baca juga: 6 Camilan yang Wajib Dihindari Penderita Diabetes, Scone hingga Donat

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."