Yang Harus Dilakukan sebelum Memutihkan Alis Menurut Ahli

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Amelia Hamlin tampil dengan alis di-bleaching selama Paris Fashion Week Oktober 2022  (Instagram/@ameliagray)

Amelia Hamlin tampil dengan alis di-bleaching selama Paris Fashion Week Oktober 2022 (Instagram/@ameliagray)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Memutihkan alis salah satu tren kecantikan yang digemari akhir-akhir ini. Dilihat dari sejumlah tampilan model di pekan mode Paris, Milan, dan London 2022, plus para pengguna media sosial yang semakin menggaungkannya di jagat maya. 

Perlu diingat, pemutih rambut adalah bahan kimia yang kuat dan menggunakannya secara tidak benar begitu dekat dengan mata Anda bisa berbahaya. Prosesnya sangat berisiko sehingga di beberapa negara bagian, penata rambut dilarang memutihkan alis.

Bila Anda ingin memutihkan alis di rumah, Anda harus sangat berhati-hati. Skenario terburuknya bisa merusak mata hingga kebutaan. Pada ujung spektrum yang kurang intens, memutihkan alis Anda dapat menyebabkan alis yang lemah dan rapuh, bahkan kehilangan bulu alis.

"Memutihkan alis dapat menyebabkan pelemahan dan penipisan," kata Marisa Garshick, dokter kulit bersertifikat di New York, Amerika Serikat.

"Orang-orang yang memiliki alis tebal mungkin belum tentu menyadari dampak itu, tetapi, sama seperti melakukan segala jenis pemrosesan kimia untuk rambut kulit kepala Anda, dari waktu ke waktu hal itu dapat berdampak pada rambut."

Plus, pemutih dapat mengiritasi kulit Anda. "Seringkali, pemutih dapat membuat reaksi kimia pada kulit, yakni iritasi," kata Dr. Garshick.

Tergantung pada warna kulit Anda, iritasi itu dapat muncul sebagai kemerahan, pencerahan kulit, atau penggelapan kulit.

"Pada seseorang yang memiliki kulit lebih gelap, pada dasarnya dapat menyebabkan hipo-pigmentasi pasca-inflamasi di mana kulit terlihat lebih terang dari warna kulit normal. Ini juga dapat menyebabkan hiper-pigmentasi pasca-inflamasi yang lebih gelap dari kulit normal."

Yang Harus Dilakukan sebelum Memutihkan Alis

1. Dapatkan Pemutih Rambut 

Memutihkan alis harus dilakukan dengan larutan yang diformulasikan secara khusus untuk alis atau Anda berisiko kebutaan, kata Rancilio. Selain itu, pemutih yang dijual untuk penggunaan wajah tidak sekuat pemutih yang Anda dapatkan untuk rambut kepala.

2. Lakukan Uji Tempel

Jangan lupa lakukan uji tempel, yakni ketika Anda mengoleskan sedikit produk ke area yang tidak mencolok dan melihat apakah itu menyebabkan reaksi. "Lakukan uji tempel dengan mengoleskan sedikit ke lengan bagian dalam untuk memastikan tidak ada alergi terhadap bahan apa pun dalam pemutih," katanya.

"Ini sangat penting jika Anda memiliki kulit sensitif." Jika Anda melakukan tes dan tidak melihat iritasi, Anda sudah siap melakukannya.

Cara Memutihkan Alis di Rumah dengan Aman

1. Lindungi Kulit di Sekitar Alis

Sangat sulit untuk mengoleskan pemutih tanpa terkena kulit di sekitarnya. Untuk itu, dokter. Garshick mengatakan untuk mengoleskan produk pelindung tebal ke kulit Anda untuk berfungsi sebagai penghalang.

"Penting untuk menggunakan pelindung kulit seperti Vaseline atau Aquaphor sebelum menerapkan perawatan untuk meminimalkan iritasi pada kulit di sekitarnya," tuturnya.

2. Campur dan Oleskan Pemutih Sesuai Petunjuk

Baca instruksi di produk Anda untuk pencampuran dan aplikasi serta mengikuti zona T. Sekarang bukan waktunya untuk bereksperimen.

3. Jaga Kondisi Alis

Karena memutihkan alis Anda melemahkan serat rambut, sebaiknya gunakan serum alis untuk menjaganya tetap sehat. Serum dengan kandungan empat peptida, vitamin B5, dan kombinasi ekstrak daun camellia sinensis, ekstrak kayu larix europaea, serta seng klorida bisa menghasilkan alis yang lebih tebal, lebih penuh, dan lebih sehat.

WELL+GOOD

Baca juga: Alis Menipis Karena Sering Dicabut, Awas Ada 3 Sebab Lainnya

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."