Elizabeth Olsen Alami Serangan Panik Setiap Jam di Usia 21 Tahun

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
CElizabeth Olsen berpose di acara pemutaran perdana film

CElizabeth Olsen berpose di acara pemutaran perdana film "Godzilla," di Dolby theatre, Hollywood, California, Kamis (8/5). REUTERS/Mario Anzuoni

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris, Elizabeth Olsen berbagi tentang kesehatan mentalnya di usia 20-an. Ia alami serangan panik setiap jam di usia 21 tahun. Kala itu, ia tidak memahami apa itu cemas atau serangan panik.

"Saya ingat saya akan mendapatkan [serangan panik] pada jam setiap jam," kenang Olsen dalam wawancara terbaru dengan Variety, seperti dikutip dari People, Selasa, 4 Oktober 2022.

"Saya dulu tinggal di 13th Street antara 6th dan 7. Saya sedang menyeberangi 6th Avenue di 14th Street, dan saya menyadari bahwa saya tidak bisa menyeberang jalan — saya berdiri di dinding, dan saya hanya berpikir saya akan mati setiap saat," kenangnya yang saat itu tinggal di New York, Amerika Serikat.

"Saya berubah dari dingin menjadi panas, panas menjadi dingin, kenyang menjadi lapar, lapar menjadi kenyang — segala jenis perubahan dalam tubuh saya alami, seluruh tubuh saya berpikir, 'Uh oh, ada yang salah!' Dan kepala saya seperti berputar. Itu sangat aneh," lanjut perempuan 33 tahun itu.

Menurut dokter telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) yang didatanginya kala itu, yang dialaminya bisa jadi kondisi tersebut gejala vertigo, terutama saat melihat semua berputar. Ia alami kondisi tersebut selama enam bulan.

Begitu dia menghubungi seorang teman dan ahli medis, barulah bintang Doctor Strange in the Multiverse of Madness itu dapat menemukan cara untuk mengatasi kecemasannya dan perasaan "berputar" yang terus-menerus.

"Saya punya teman yang menemui neuropsikiater - atau psikolog, saya tidak tahu apakah mereka memberi obat - karena dia mengalami serangan panik sebelum saya. Dan, saya belajar banyak tentang "permainan otak"," jelas Olsen.

"Itu sebenarnya sangat mirip dengan latihan akting yang kami lakukan di Atlantik, yang disebut pengulangan, di mana Anda terus-menerus membuat pengamatan tentang orang di depan Anda dan Anda hanya mencoba untuk terhubung. Ketika saya akan berjalan menyusuri jalan, saya hanya akan mulai menyebutkan semua yang saya lihat dengan keras untuk mengeluarkan diri saya dari pikiran yang berputar-putar di otak saya."

"Itu sangat membantu. Tapi itu hanya menjadi praktik yang membuat saya keluar darinya," tambahnya.

"Saya tidak ingin menjalani pengobatan, tetapi saya memiliki obat di dalam tas untuk berjaga-jaga jika saya merasa seperti sedang mengalami keadaan darurat. Itu sangat aneh karena saya bukan anak yang cemas. Saya sangat keras dan percaya diri."

Olsen sebelumnya membahas masalah kesehatan mental dan bagaimana dia menemukan kembali kecintaannya pada olahraga setelah berjuang melawan serangan panik.

"Saya suka berlatih bahkan ketika saya tidak bekerja di film Marvel. Saya tumbuh dengan melakukan balet dan bermain bola voli yang cukup kompetitif. Di perguruan tinggi, kebugaran tiba-tiba bukan bagian dari kurikulum Anda, jadi saya berhenti melakukan apa pun," katanya kepada New York Times sebelum mencatat awal serangan paniknya.

Olsen mengatakan olahraga berperan besar dalam menjaga kesehatan mentalnya."Saat itulah saya menemukan yoga sangat membantu dan ketika kebugaran menjadi bagian besar dari hidup saya lagi," kata Olsen. "Saya menemukan bahwa setelah latihan keras, saya bisa duduk sendiri dengan tenang," pungkas Elizabeth Olsen.

PEOPLE

Baca juga: Puas jadi Scarlet Witch, Elizabeth Olsen: Karakter Saya Bikin Penonton Frustrasi

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."