Perencana Keuangan bagi Tips Investasi Barang Preloved

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
ilustrasi fashion (pixabay.com)

ilustrasi fashion (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Salah satu tren fashion yang tengah populer dalam lima tahun belakangan ini yaitu tren berbelanja barang high-end brand. Bersamaan dengan hal ini, mengoleksi barang mewah bermerek juga kian dipermudah melalui pilihan barang preloved, termasuk di antaranya yang banyak diminati dan dipercaya masyarakat. 

Irresistible Bazaar sendiri merupakan platform marketing offline terbesar di Indonesia untuk produk preloved branded items. Saat ini Irressitible Bazaar tengah mengusung konsep baru yaitu Irress Urban Bazaar dalam campaign #irressbazaar; Irress Bazaar di unik spot urban di Indonesia.

Meski menjadi salah satu tren yang populer, preloved shopping nampaknya belum dipahami oleh konsumen bahkan masyarakat secara keseluruhan, baik itu tentang kualitas barang hingga momentum mendapatkan barang preloved.

Founder dan Chief Irresistible Bazaar, Marisa Tumbuan mengatakan tujuan acara ini diadakan adalah untuk pengenalan kepada pencinta barang branded serta menanamkan konsep bahwa banyak cara untuk menjadi smart buyer, salah satunya event yang diadakan Irresistible Bazaar di mana dapat memberikan kesempatan pada konsumen untuk membeli barang sesuai model yang diinginkan dengan harga yang tepat serta bertemu dengan seller yang trusted untuk mendapatkan barang yang menjadi koleksi pribadi sekaligus dijadikan sebagai investasi. 

"Topik yang ditekankan dalam kegiatan ini yaitu bagaimana konsumen (yang didominasi oleh perempuan) dapat mengenali secara cermat kualitas barang high-end brand sehingga dapat menjadi seorang smart buyer," kata Marisa melalui siaran pers, Jumat, 29 Juli 2022. 

Irresistible Bazaar, menjual barang preloved bermerek, di Grand Indonesia. TEMPO | Astari Pinasthika Sarosa

Melihat peluang koleksi barang preloved high-end brand menjadi sebuah investasi, pada dasarnya konsumen harus memperhatikan perawatan barang branded yang dikoleksi agar tetap memiliki kualitas yang baik dan terjaga sehingga memiliki nilai investasi yang bagus dalam jangka waktu yang lama.

Turut menghadirkan Rista Zwestika (CEO dan Founder Finante.id) seorang Certified
Financial Planner, yang pada kesempatan ini memberikan edukasi tentang cara mengatur anggaran di saat memiliki tujuan keuangan ingin membeli suatu barang, apalagi harga barang tersebut bisa dibilang bukan harga yang biasa seperti barang high-end brand.

“Salah satu perspektif baru saat investasi yaitu menggunakan barang high-end brand termasuk kategori preloved. Saya hadir di sini untuk mengedukasi konsumen dalam lingkup Irresistible Bazaar untuk lebih memahami jenis investasi dari barang-barang branded preloved. Tidak hanya sebatas itu, saya juga ingin memberikan padangan tentang bagaimana cara yang tepat untuk mempersiapkan dana guna ber-investasi di barang-barang branded tersebut agar tidak menggangu pos keuangan lainnya”, ucap Rista Zwestika.

Rista berharap melalui acara ini konsumen hingga member Irresistible Bazaar dapat lebih
melek dalam keuangan khususnya tentang pola pengaturan anggaran dan sudut pandang
melihat investasi yang disesuaikan dengan tujuan bukan asal-asalan apalagi pemborosan.Dengan kata lain, output dari acara ini agar konsumen paham berbelanja barang high-end
brand bukan sekadar pemborosan atau mengikuti tren saja. Seperti contohnya berbelanja
tas atau sepatu branded preloved yang memang benar-benar disukai, dibutuhkan dan akan
dikenakan terus di berbagai keperluan acara.

Digelarnya acara Intimate High Tea Soiree ini dengan pembahasan yang inspiratif
diharapkan dapat menjangkau secara menyeluruh berbagai lapisan masyarakat khususnya
berbagai karakter perempuan mengenai bagaimana menjadikan sebuah hobi berbelanja
menjadi peluang berbisnis. Terutama dalam menepis stigma tentang berbelanja high-end
branded items tidak melulu tentang pemborosan.

“Hal yang diharapkan ke depannya oleh Irresistible Bazaar adalah industri preloved branded
tetap terjaga kepercayaannya di hati konsumen, komunitas juga semakin tahu tentang sisi
positif berbelanja barang preloved dan dapat bijak menghindari segi negatif-nya”, tutup Marisa.

Baca: Annisa Pohan Apresiasi Putrinya, Aira Belajar Bisnis Barang Preloved

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."