Fenomena Citayam Fashion Week, Ini 5 Fakta Mereka

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Gaya para remaja saat mengunjungi kawasan Dukuh Atas, di Sudirman, Jakarta, Senin, 4 Juli 2022. Fenomena anak Citayam, Depok dan Bojonggede, Kabupaten Bogor nongkrong di Dukuh Atas dan Terowongan Kendal Jakarta itu viral di media sosial. ABG alias anak baru gede itu memanfaatkan ruang-ruang publik di Jakarta untuk mengekspresikan gaya mereka. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Gaya para remaja saat mengunjungi kawasan Dukuh Atas, di Sudirman, Jakarta, Senin, 4 Juli 2022. Fenomena anak Citayam, Depok dan Bojonggede, Kabupaten Bogor nongkrong di Dukuh Atas dan Terowongan Kendal Jakarta itu viral di media sosial. ABG alias anak baru gede itu memanfaatkan ruang-ruang publik di Jakarta untuk mengekspresikan gaya mereka. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Fenomena Citayam Fashion Week menjadi viral di media sosial. Semakin banyak anak remaja yang menghabiskan waktu mereka di kawasan Dukuh Atas itu. Ada yang sengaja mengenakan pakaian terbaiknya, ada juga yang sibuk membuat konten. Karena fenomena itu, semakin banyak pula yang datang ke kawasan Sudirman untuk melihat tingkah laku anak-anak asal Jawa Barat itu. 

Fenomena Citayam Fashion Week itu pun mendapat perhatian dari mulai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Simak 5 Fakta soal Citayam Fashion Week. 

1. Viral di Media Sosial

Beberapa remaja dari luar Jakarta banyak yang menghabiskan waktu di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. Remaja-remaja itu kebanyakan berasal dari daerah Citayam dan Bojong Gede, Bogor. Yang 
menariknya lagi, para remaja tampil mengenakan outfit kekinian dengan konsep warna monokrom seperti hitam, putih dan abu. Beberapa bahkan mengenakan pakaian dan aksesoris gaul yang berasal dari butik maupun distro lokal. 

2. Istilah Citayam Fashion Week berawal dari TikTokers Radita Pradana

Istilah Citayam Fashion Week muncul pertama kali dari TikTokers sekaligus fotografer bernama Radita Pradana. Ia mengunggah suasana di sekitar stasiun BNI City, Sudirman, Jakarta Pusat pada 27 Juni 2022 dengan tulisan ‘Citayem Fashion Week in Stasiun BNI City’. Radita juga memperlihatkan aktivitas sekelompok remaja yang berlalu lalang di sekitar Sudirman, Jakarta Pusat. Tampak beberapa remaja asyik berselfie. Mereka mengenakan busana serba monokrom serta hoodie.

3. Bikin Untung Starbak Keliling alias Starling

Pedagang kopi dengan menggunakan sepeda di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat ikut kebagian rezeki atas fenomena Citayam Fashion Week. Dalam sebuah wawancara seperti dilansir Antara, salah satu pedagang Starling merasa bersyukur bisa meningkatkan penjualanya. "Jadi meningkat Alhamdulillah, sehari itu bisa habisin 100 gelas dan kalau hari libur itu bisa sampai 150 gelas. Itu akibat dari banyaknya anak-anak yang nongkrong ya," ujar salah satu penjual kopi starling, Adi di Jakarta, Selasa 5 Juli 2022.

Penjual kopi starling yang berasal dari Sampang, Madura itu mengaku sangat bersyukur dengan adanya fenomena ini sehingga jualan yang ditawarkan cepat laku tidak seperti bulan sebelumnya.  Jualan yang ditawarkan ini memiliki harga mulai dari Rp5 ribu, jika dihitung, Adi bisa mengantongi penghasilan sekitar Rp 500 ribu dalam sehari.

4. Dapat Perhatian Gubernur Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta senang Terowongan Kendal, Dukuh Atas dijadikan tempat bermain anak Citayam, Depok dan Bojonggede, Bogor. Menurutnya Jalan Jenderal Sudirman memang dirancang untuk menjadi complete street. Complete street artinya, ada trotoarnya, ada tempat untuk sepeda, kendaraan umum, ada pula tempat untuk kendaraan pribadi. Sehingga tempat ini yang dulunya orang keluar masuk gedung perkantoran di kawasan Jalan Sudirman itu selalu menggunakan kendaraan pribadi, bahkan pindah antar gedung pun kendaraannya pribadi sekarang bisa jalan kaki. "Masyarakat luar kawasan Sudirman itu bisa jalan-jalan ke sana," katanya.

Dari luar kawasan Sudirman, masyarakat itu leluasa bisa jalan-jalan ke sana. Semuanya bisa menyaksikan jalan-jalan utama, pusat-pusat bisnis utama di kota-kota modern dunia itu adalah tujuan wisata. Menurut dia, jika datang ke New York maka akan lihat pusat-pusat bisnis dan wisata. Kemudian saat datang ke Tokyo dan London sama saja. "Nah alhamdulillah sekarang kawasan itu menjadi kawasan di mana orang-orang datang menikmati suasana gedung tingginya. Jadi ini sebuah hasil, fenomena masyarakat berkumpul dari manapun, sebenarnya bukan hanya dari beberapa lokasi yang kemudian jadi singkatan ya SCBD atau Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok," Anies.

Ia pun mengingatkan bahwa Jalan Sudirman bukan hanya untuk komuntas dengan gaya tertentu saja, namun untuk semua masyarakat Indonesia. "Siapa saja dengan kebiasaannya dan dengan caranya yang penting satu jaga kebersihan jangan tingggalkan sampah, jaga ketertiban, dan hormati sesama pengguna. Selebihnya ini adalah Indonesia dan tidak selalu kalau berkumpul lalu digabung, kita semuanya jalan bareng-bareng gitu ya," kata Anies Baswedan.

5. Sandiaga Uno Tawarkan Beasiswa 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengapresiasi fenomena remaja Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok (SCBD) yang menciptakan fenomena Citayam Fashion Week. Sandiaga bahkan berencana memberikan beasiswa kepada mereka. Apresiasi ini diberikan Sandiaga karena remaja SCBD dianggapnya turut mendukung tren fesyen dan pariwisata di perkotaan atau fashion tourism. Kegiatan para remaja yang nongkrong di sekitar kawasan Terowongan Kendal, Dukuh Atas itu dijuluki sebagai Citayam Fashion Week karena mereka mengenakan pakaian modis street style.   

Menurut Sandiaga Uno, para remaja itu mampu memanfaatkan liburan sekolahnya untuk membuat konten yang menarik di sektor pariwasata ekonomi kreatif. "Mereka gunakan momen liburan ini dengan sebuah pendekatan yang menurut saya perlu kita apresiasi karena mereka mengangkat urban tourism," kata Sandiaga di Polda Metro Jaya, Ahad, 10 Juli 2022.

Baca: Mengintip Street Fashion di Asia, Harujuku dan Gangnam

ANTARA | ARRIJAL RACHMAN | MOH. KHORY ALFARIZI | TEMPO.CO

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."