Hati-hati, Kebanyakan Minum Minuman Manis Bisa Picu Kanker Usus Besar

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi minuman boba atau boba tea. Freepik.com

Ilustrasi minuman boba atau boba tea. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kebanyakan minum minuman manis bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik. Selain memengaruhi jantung, mengikis gigi, dan berdampak negatif pada kesuburan, minuman manis juga dapat meningkatkan risiko kematian akibat kanker kolorektal atau kanker usus.

Dalam studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, para peneliti dari Harvard TH Chan School of Public Health, mengamati sekelompok lebih dari 120.000 peserta di dua studi kohort prospektif di Amerika Serikat.

Mereka membandingkan data tentang kejadian kanker kolorektal dan kematian akibat penyakit tersebut dengan informasi tentang berapa banyak peserta yang mengonsumsi minuman manis (SSB) dan berapa banyak fruktosa dalam makanan mereka.

"SSB dan konsumsi fruktosa total dikaitkan dengan peningkatan insiden dan kematian kanker usus besar proksimal, terutama selama tahap selanjutnya dari tumorigenesis," tulis para penulis penelitian dilansir dari Eat This.

"Meskipun membutuhkan konfirmasi dalam kelompok besar lainnya, data observasional ini mendukung temuan dari penelitian hewan baru-baru ini yang menyarankan peran gula makanan yang meningkatkan tumor secara langsung dalam tumorigenesis kolorektal."

Dengan kata lain, minum minuman ini dikaitkan dengan kemungkinan lebih tinggi terkena kanker usus besar proksimal (kanker di bagian pertama dan tengah usus besar) dan kematian akibat kanker tersebut, terutama ketika pembentukan tumor sudah di bawah kendali.

Sementara para peneliti mencatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan dalam jangka waktu yang lama, minuman ringan manis tampaknya memperburuk tumor kanker kolorektal.

Anda tidak perlu terlalu khawatir jika Anda dulu minum banyak soda saat kecil, tetapi Anda sudah lebih jarang meminumnya di masa dewasa Anda. Studi ini menemukan bahwa konsumsi SSB baru-baru ini (dalam 10 tahun terakhir) dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus.

"Hasil kami memberikan dukungan lebih lanjut untuk pedoman dan kebijakan diet saat ini untuk membatasi konsumsi SSB untuk meningkatkan kesehatan populasi umum," catat penulis penelitian.

Perlu diingat bersama, kanker usus bukan satu-satunya jenis kanker yang dikaitkan dengan minuman manis. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa minuman manis juga terkait dengan risiko lebih tinggi terkena kanker hati, kanker pankreas, dan dapat meningkatkan kemungkinan Anda terkena kanker endometrium, di antara jenis kanker lainnya.

Baca juga: Tak Melulu Enak, Kebanyakan Minuman Manis Bisa Picu 5 Penyakit Ini

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."