Kenali Sederet Faktor Risiko Epilepsi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal, menurut Epilepsi Foundation. Gangguan ini menyebabkan orang dengan epilepsi kejang mendadak, mengalami sensasi dan perilaku yang tidak biasa, bahkan hingga kehilangan kesadaran.

Kejang yang disebabkan epilepsi dapat memengaruhi keselamatan penderitanya, mengganggu hubungan pekerjaan, kecelakaan saat mengemudi, dan banyak hal lagi.

Ada sederet faktor risiko epilepsi sesuai klasifikasi yang dirilis Epilepsi Foundation

  1. Bayi yang terlahir prematur.
  2. Bayi yang mengalami kejang pada bulan pertama dilahirkan.
  3. Bayi yang lahir dengan area abnormal di otak.
  4. Pendarahan otak, pembuluh darah abnormal di otak.
  5. Cedera serius pada otak, kekurangan oksigen ke otak.
  6. Tumor otak.
  7. Infeksi otak, penyebab: abses, meningitis, atau ensefalitis.
  8. Stroke akibat penyumbatan arteri.
  9. Cerebral palsy.
  10. Kondisi dengan kecacatan intelektual dan perkembangan.
  11. Kejang pascatrauma dini.
  12. Riwayat keluarga.
  13. Penyakit Alzheimer.
  14. Gangguan spektrume autisme.
  15. Kejang akibat demam yang terlalu lama.
  16. Kejang yang terjadi berulang dan berlangsung lama (epileptikus).
  17. Penggunaan narkotika, salah satunya kokain.
Risiko epilepsi tersebut ternyata banyak hal yang bisa menjadi penyebabnya. Berbagai kondisi itu hendaknya membuat siapa pun lebih terbuka terhadap epilepsi, jika ada anggota keluarga yang menderita sakit jenis ini, sehingga dapat dilakukan pengobatannya secara tepat. Epilepsi bukan penyakit aib.
 
 

TEMPO.CO | DELFI ANA HARAHAP

 
 
 
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."