Film Lightyear Dilarang Tayang di 14 Negara Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Buzz Lightyear dalam film Lightyear. Dok. Disney/Pixar.

Buzz Lightyear dalam film Lightyear. Dok. Disney/Pixar.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Film Disney-Pixar "Lightyear" dilaporkan telah dilarang di 14 negara karena menampilkan adegan "LGBT" yakni ciuman sesama jenis. Pada Senin 13 Juni 2022, film animasi tersebut dilarang oleh Uni Emirat Arab karena melanggar standar media negara tersebut. "Lightyear" dijadwalkan rilis pada Kamis 16 Juni.

Dikutip dari Independent, Selasa 15 Juni 2022, Disney dilaporkan tidak dapat "mengamankan" perilisan "Lightyear" di 14 negara Timur Tengah dan Asia, termasuk Arab Saudi, Lebanon, Kuwait, Mesir, Indonesia, dan Malaysia.

Film ini kemungkinan juga tidak akan dirilis di China, menurut laporan South China Morning Post. Seorang produser "Lightyear" dilaporkan mengatakan bahwa dia menganggap film itu tidak akan diputar di China setelah Disney menolak untuk membuat pemotongan yang diminta pihak berwenang.

Film tersebut dilaporkan menyertakan ciuman singkat antara Hawthorne, karakter wanita yang disuarakan oleh aktris Uzo Aduba, dengan wanita yang menjalin hubungan dengannya. Pada pemutaran perdana film tersebut di London pada hari Senin, Produser Galyn Susman mengatakan bahwa Disney tidak akan memotong apapun dari film.

"Terutama sesuatu yang penting seperti hubungan cinta dan inspirasional yang menunjukkan Buzz apa yang dia lewatkan dengan pilihan yang dia buat," ucap dia.

"Lightyear" diharapkan menjadi daya tarik utama bagi Disney, dengan analis memperkirakan film itu bisa menghasilkan pendapatan kotor lebih dari 82 juta Pounsterling di akhir pekan pertama.

Pada awal tahun ini, rilisan Disney/Marvel "Doctor Strange in the Multiverse of Madness" ditolak rilis di Arab Saudi dan negara lain karena konten LGBT.

Baca: Bertema Antariksa, Film Lightyear Fokus Soal Perjalanan Waktu

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."