CANTIKA.COM, Jakarta - Disney dan Pixar kembali menghadirkan cerita bertema luar angkasa dalam film terbarunya berjudul Elio, yang tayang di berbagai bioskop di Indonesia pada 18 Juni 2025. Film ini memadukan kisah petualangan antargalaksi dengan sentuhan emosional khas Pixar. Namun, meski visualnya memukau, Elio menuai respons beragam dari kritikus.
Berikut ulasan lengkap film Elio, mulai dari kekuatan cerita hingga kelemahannya, serta apakah film ini pantas masuk jajaran film Pixar terbaik.
Visual Spektakuler dan Dunia yang Unik
Salah satu kekuatan utama dari film animasi Elio terletak pada desain visualnya yang menawan. Pixar membangun dunia luar angkasa yang disebut “Communiverse” dengan warna-warna neon, desain retro-futuristik, dan karakter alien yang imajinatif. Dari sisi visual, film ini menjadi salah satu yang paling mencolok dari Pixar dalam beberapa tahun terakhir, memberikan nuansa nostalgia bagi penonton yang menyukai film sci-fi era 80-an seperti E.T. atau Close Encounters of the Third Kind.
Cerita tentang Kesepian dan Pencarian Jati Diri
Elio bukan sekadar kisah petualangan luar angkasa. Di balik atmosfer galaksinya, film ini mengeksplorasi tema yang lebih dalam: kesepian, kehilangan, dan hubungan keluarga. Karakter utama, Elio, adalah anak laki-laki penyendiri yang tanpa sengaja “diculik” oleh alien dan dikira sebagai perwakilan umat manusia di sebuah planet bernama Communiverse.
Interaksi Elio dengan makhluk luar angkasa dari ras Hylurg bernama Glordon menjadi titik emosional dalam film. Glordon, yang imut dan jenaka, berhasil mencuri perhatian penonton dan menjadi pasangan yang pas untuk karakter utama yang rapuh dan sensitif.
Kelebihan Film Elio
Visual yang Menakjubkan
Setiap frame Elio dipenuhi detail visual yang kaya, membuat penonton seolah diajak menjelajah dunia baru yang penuh warna dan keajaiban.Karakter yang Menggemaskan
Glordon menjadi scene-stealer yang tidak hanya lucu tapi juga menghadirkan kedalaman emosional dalam film.Pesan Emosional yang Menyentuh
Film ini menyampaikan pesan tentang pentingnya koneksi manusia dan bagaimana seorang anak bisa merasa tersesat dalam dunia yang besar dan tidak dikenal.
Kekurangan Film Elio
Alur Cerita yang Terlalu Padat
Banyaknya tema yang coba diangkat, mulai dari diplomasi antar-galaksi hingga trauma kehilangan, membuat narasi terasa kurang fokus dan agak membingungkan.Kurangnya Elemen Kejutan
Bagi penggemar lama Pixar, Elio terasa cukup formulaik. Film ini mengikuti pola klasik Pixar tentang penemuan jati diri, tetapi tanpa plot twist atau kejutan emosional seperti yang biasa ditemukan dalam Up atau Inside Out.Pengembangan Karakter yang Terbatas
Meski memiliki hubungan yang menyentuh dengan bibinya, karakter Elio tidak berkembang secara mendalam di sepanjang cerita.
Untuk Siapa Film Ini Cocok?
Keluarga dan anak-anak yang ingin menikmati film ringan, lucu, dan menyentuh.
Penggemar animasi bertema luar angkasa, terutama yang menyukai desain unik dan dunia fiksi ilmiah.
Penonton yang mencari cerita emosional dengan pesan tentang penerimaan diri dan keluarga.
Elio adalah film animasi yang berhasil memikat lewat visual ciamik dan emosi hangat, meski tidak menawarkan banyak hal baru dari sisi narasi. Ini adalah tontonan yang menyenangkan, cocok untuk keluarga dan pencinta animasi. Namun, bagi sebagian penonton dewasa yang berharap lebih banyak kejutan atau kedalaman cerita, Elio mungkin terasa sebagai salah satu karya Pixar yang “aman” dan kurang menggugah dibanding film-film terbaik mereka sebelumnya.
Film Elio memang menghibur, penuh warna, tapi belum menyamai kejayaan klasik Pixar. Jika kamu menyukai film seperti Lightyear atau Wall-E, Elio bisa jadi pilihan menarik akhir pekan ini. Jangan lupa saksikan sendiri dan rasakan petualangan kosmik penuh emosi dari sudut pandang seorang anak manusia!
Pilihan Editor:
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika
