Pernah Menderita TBC, Sophie Navita Kisahkan Perjuangannya Untuk Sembuh

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Sophie Navita. Foto: Instagram/@sophienavita

Sophie Navita. Foto: Instagram/@sophienavita

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Presenter Sophie Navita hadir sebagai bintang tamu dari siaran podcast milik Daniel Manata pada Maret 2022. Istri dari Pongki Barata ini menceritakan pengalamannya saat diduga menderita Tuberkulosis (TBC). TBC ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri (mycobacterium tuberculosis) dan paling sering menyerang paru-paru.

Ia pertama kali disebut dirinya menderita TBC oleh salah satu dokter, Sophie Navita tidak menerimanya. Sophie bahkan marah terhadap dokter tersebut. "Dokter hati-hati ya kalau bicara, Anda bahkan belum melihat hasil X-Ray gue," katanya menirukan perkatannya kepada ahli kesehatan itu.

Dalam cerita dari Sophie, sang dokter pun mengingatkan bahwa ia hanya lah seorang profesional yang justru bertugas untuk mengobati orang dengan TBC. "Saya diciptakan Tuhan menjadi dokter khusus mengobati orang-orang yang memiliki TBC tidak terlihat," kata Sophie Navita. Hal itu membuatnya termenung.

Dia tetap tidak percaya dengan diagnosis dokter tersebut. Sophie Navita mengatakan ia sudah melakukan berbagai pola hidup sehat. Masih dalam kondisi menolak penyakit yang disebut dokter itu, Sophie Navita pun enggan meminum obat TBC tersebut.Obat itu hanya dibiarkannya saja. "Gue nggak makan dong selama dua minggu, orang gue gak sakit," ucapnya pada Daniel.

Menurut Sophie Navita, ia sangat bergantung kepada Tuhan dalam menjalani proses penyembuhannya itu. Dia disadarkan oleh beberapa situasi yang membuka hatinya untuk menjadi lebih tenang dalam menghadapi masalah.

Dia menceritakan perjalanan religi yang dilakukannya selama dua minggu. Meskipun begitu dokter tetap menyarankan untuk meminum obat yang diberikan agar sisa flek yang tersisa bisa hilang.

Awalnya dia masih enggan dan bimbang, hingga akhirnya menurut Sophie Navita, suara dari Tuhan menyertainya. "Nak minumlah obat itu bukan karena kamu sakit. Tapi karena aku ingin obat-obatan itu berbicara kepadamu selama 108 hari. Dan saya akan mengubah hatimu," ucapnya.

Setelah mulai berobat, mulai tampaklah beberapa peningkatan. Hingga suatu hari Sophie Navita mencoba menyerahkan X-Ray terbaru kepada dokternya. "Tadinya ada flek lebih besar di kanan dan kiri paru-parunya. Lalu (flek di paru-paru kiri) menghilang dan yang kanan mengecil 50 persen," katanya.

Menurut Sophie, para dokter tidak percaya dengan kondisi yang dialami Sophie. "Ini jadi kasus langka yang ditemuinya (Ditemui dokter)," kata Sophie Navita.

Sophie menuangkan kisah perjuangannya itu dalam buku berjudul 'Hati Yang Gembira Adalah Obat'. Melalui buku ini, ia menumpahkan pemikiran dan pandangannya tentang hidup. Dengan tujuan sederhana yang kembali mengingatkan orang-orang untuk mencintai diri sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru mengurus orang lain.

Baca: Perjuangan Sophie Navita saat Mengalami Panick Attack Akibat Stres

DIAH RETNO ANDANI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."