Berat Badan Naik Usai Lebaran? Simak Tips Kembali ke Tubuh Ideal

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi diet ketogenik. shutterstock.com

Ilustrasi diet ketogenik. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bagaimana berat badan kamu setelah menjalani libur Lebaran? Berbagai makanan penuh santan, tepung dan gula biasanya bisa menambah berat badan kamu. Untuk mengembalikan berat badan ke angka yang ideal, ahli gizi dari Rumah Sakit Siloam Inge Permadhi menyarankan untuk kembali membiasakan diri melakukan kebiasaan makan yang lama.

"Yang pertama adalah harus mengembalikan ke habit yang lama. Timbang dulu. Kan kita perlu tahu, berapa sih hasil yang kita capai dengan adanya puasa dan makanan yang kita nikmati selama Lebaran," kata Inge, Selasa 11 Mei 2022.

"Jadi timbang dulu. Terus lihat kita nih sekarang posisinya ada di mana? Tambah kurus atau tambah gemuk? Setelah itu kita harus memiliki target. Kalau misalnya mau ngegemukin, berarti apa yang harus dilakukan? Kalau mau menguruskan juga sama," lanjutnya.

Inge menjelaskan, jika mengalami penurunan berat badan dan ingin menaikkan ke angka yang lebih ideal, Anda dapat mengonsumsi makanan-makanan yang sehat. Namun jika ingin menurunkan berat badan, Anda dapat mengurangi porsi dari kebiasaan sebelumnya.

"Kalau mau ngegemukin ya lebih gampang. Kita tinggal pilih makanan-makanan yang sehat dan olahraga. Pasti deh akan kembali ke berat badan ideal kita. Tapi kalau mau kurus, itu tentu harus ada yang kita atur. Jadi makanan yang kita makan itu harus dikurangi dari kebiasaan yang telah kita nikmati selama satu minggu ini," katanya.

Kendati demikian, baik ingin menaikkan atau menurunkan berat badan, Inge mengingatkan untuk tetap meluangkan waktu untuk berolahraga. Sebab selain dengan mengatur pola makan, olahraga juga sangat penting untuk kesehatan dan pembentukan tubuh ideal.

Baca: Menu Lebaran Kaya Lemak dan Santan, Waspada 5 Dampak Kondisi Kesehatan Ini

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."