7 Kesalahan Umum saat Menyimpan Telur

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi telur. Sumber: iStock/foxnews.com

Ilustrasi telur. Sumber: iStock/foxnews.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sebagai salah satu sumber protein, telur bisa dipadukan dengan hidangan apa pun. Contohnya, direbus, bagian dari salad atau sandwich, digoreng hingga jadi lauk di semangkuk ramen atau mi instan.

Meski beragam dan mudah cara mengolahnya, perlu perhatian khusus saat membeli atau menyimpan telur. Sebab jika tidak disimpan dengan benar, telur dapat mengembangkan bakteri, sehingga dapat menyebabkan orang yang memakannya jadi sakit. 

Untuk menghindari hal tersebut, berikut tujuh kesalahan umum saat menyimpan telur menurut Layanan Keamanan dan Inspeksi Makanan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), dikutip dari laman Real Simple.

7 Kesalahan Umum Menyimpan Telur

Pendinginan dan suhu berperan penting dalam menyimpan telur agar bisa bertahan dalam waktu lama

  • Membeli telur yang tidak disimpan dengan benar

Saat berbelanja telur, pastikan telur yang Anda beli didinginkan dengan benar di toko. Telur disimpan di bagian berpendingin di toko bahan makanan karena bakteri apa pun yang ada dalam telur dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu kamar, tetapi kecil kemungkinannya untuk berkembang biak jika dalam suhu dingin.

Selanjutnya, usahakan untuk memilih telur Grade A atau AA dengan cangkang yang bersih dan tidak pecah-pecah. Saat membeli produk telur atau penggantinya, carilah wadah yang tertutup rapat.

  • Tidak mendinginkan telur segera setelah tiba di rumah

Setelah membeli telur dari toko kelontong, pasar atau melalui jasa pengiriman, telur harus segera didinginkan. Menurut USDA, fluktuasi suhu sangat penting untuk dalam menyimpan telur. Sebab telur yang tidak dalam kondisi dingin bisa memicu Salmonella, bakteri yang ditemukan dalam telur dan makanan lain yang dapat menyebabkan diare, demam, dan kram perut.

Setelah telur didinginkan, maka harus tetap seperti itu. USDA mencatat bahwa telur dingin yang ditinggalkan pada suhu kamar dapat mengeluarkan keringat, sehingga memicu memfasilitasi pergerakan bakteri ke dalam telur dan meningkatkan pertumbuhan bakteri.

  • Tidak mengatur kulkas dalam suhu yang tepat

Telur tidak hanya perlu didinginkan secepatnya, tetapi juga perlu didinginkan pada suhu yang tepat. Pastikan kulkas Anda disetel pada suhu 40 derajat atau lebih rendah, dan simpan telur di dalam kartonnya.

Telur juga harus disimpan di bagian terdingin dari lemari es, dan tidak disimpan di pintu, yang cenderung lebih hangat.

  • Mencuci telur

Anda tidak perlu mencuci telur. Mengapa? Sebab tindakan tersebut bisa meningkatkan risiko kontaminasi. Lebih khusus lagi, ketika telur dicuci, airnya bisa tersedot ke dalam telur melalui pori-pori di cangkangnya. Selain itu, tidak ada alasan untuk mencuci telur, karena setiap telur sudah memiliki lapisan pelindung yang diletakkan di luar oleh induk ayam. 

  • Membeli atau menggunakan telur retak

Karena bakteri dapat masuk ke telur melalui retakan pada cangkangnya, Anda tidak boleh membeli atau memasak telur yang retak, meskipun retakannya sangat kecil.

Namun, jika Anda melihat satu atau dua telur pecah dalam perjalanan pulang dari toko kelontong, Anda masih bisa menyelamatkan segeranya. Caranya, cukup pecahkan telur yang retak ke dalam wadah bersih, tutup rapat, simpan dalam lemari es, dan gunakan telur dalam waktu dua hari.

  • Membiarkan telur dari luar kulkas terlalu lama di suhu ruangan

Meskipun Anda mungkin tergoda untuk menyiapkan semua bahan sebelum memasak, pastikan Anda tidak menyimpan telur dari lemari es selama lebih dari dua jam. 

  • Membekukan telur utuh atau kuning telur

Ada banyak makanan yang dapat Anda bekukan, tetapi membekukan telur utuh atau kuning telur bukanlah hal yang disarankan. Sebab pembekuan telur mentah dalam cangkang bisa merusak cangkangnya, sementara membekukan kuning telur mentah membuatnya tidak dapat digunakan dalam resep.

Baca juga: Kamu Suka Meyantap Telur? Begini Cara Ideal Menikmati Kelezatannya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."