Pangkas Konten, Netflix Tak Lanjutkan Serial Animasi Meghan Markle Pearl

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Meghan Markle dan Pangeran Harry saat menghadiri resepsi Invictus Games, mengenakan beberapa perhiasaan penuh makna. Salah satunya cincin tipis Catbird. Instagram.com/@catbird

Meghan Markle dan Pangeran Harry saat menghadiri resepsi Invictus Games, mengenakan beberapa perhiasaan penuh makna. Salah satunya cincin tipis Catbird. Instagram.com/@catbird

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Netflix memutuskan untuk tak melanjutkan serial animasi "Pearl" dari Meghan Markle karena platform streaming itu sedang memangkas konten-konten animasi. Netflix memutuskan untuk berhenti mengembangkan beberapa proyek, termasuk serial Meghan Markle, sebagai bagian dari keputusan strategis membuat serial animasi, kata Netflix dalam keterangan, tanpa menyediakan detail lebih lanjut mengenai keputusan tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Senin 2 Mei 2022.

Dikutip dari Reuters, perusahaan Archewell Productions yang dibentuk oleh Meghan Markle dan Pangeran Harry dari Inggris mengumumkan tahun lalu bahwa Meghan Markle akan jadi produser eksekutif dari "Pearl".

Serial itu rencananya menceritakan petualangan bocah 12 tahun yang terinspirasi dari berbagai perempuan berpengaruh dalam sejarah. Netflix juga tidak melanjutkan serial animasi anak baru berjudul "Dino Daycare" dan "Boons and Curses".

Keputusan untuk membatalkan acara ini muncul setelah Netflix dikabarkan kehilangan 200.000 pelanggan pada kuartal pertama.

Kendati demikian, Netflix akan melanjutkan sejumlah proyek bersama Archewell Productions, termasuk serial dokumenter "Heart of Invictus" yang fokus pada atlet-atlet yang berkompetisi dalam Invictus Games untuk veteran yang terluka di The Hague pada 2022.

Baca: Gaya Chic Meghan Markle Temani Pangeran Harry di Pembukaan Invictus Games

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."