Ini Cara Shahnaz Haque Rayakan Idul Fitri 2022 Bersama Keluarga

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Shahnaz Haque/Wise

Shahnaz Haque/Wise

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Masyarakat Indonesia selalu antusias dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Sebagai negara dengan mayoritas penganut muslim terbesar di Asia Tenggara seperti yang diutarakan DataIndonesia.id, tak heran jika Idul Fitri menjadi hari raya penting yang dirayakan di Indonesia. Banyak hal yang dipersiapkan untuk menyambut lebaran, diantaranya membeli baju dan perabotan baru, belanja kue lebaran, membersihkan dan menghias rumah untuk menyambut keluarga atau kerabat yang berkunjung, hingga menyiapkan uang tunjangan untuk dibagikan kepada anak maupun sanak saudara. Hal ini juga dilakukan publik figur Shahnaz Haque. Shahnaz dikenal sebagai sosok yang sering berbagi tips tentang parenting dan edukasi keluarga.

Di tengah aktivitasnya sebagai publik figur, Shahnaz selalu menyempatkan waktu untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk keluarganya menjelang Lebaran. Berikut gaya Shahnaz Haque rayakan Idul Fitri dalam keterangan pers yang diterima Cantika pada 27 April 2022 :

1. Menyiapkan dana bersedekah dan membayar zakat fitrah

Setiap tahunnya Shahnaz Haque selalu memberikan dana bersedekah dan membayar zakat fitrah. Bagi Shahnaz, hal tersebut merupakan tradisi yang perlu ia bangun dengan jiwa sosial dan kepatuhan terhadap ajaran agama kepada ketiga anaknya untuk mulai bersedekah dari kecil agar terbiasa hingga mereka dewasa kelak.

2. Transfer uang THR untuk anak di luar negeri

Tradisi yang tak lekang oleh waktu ketika menjelang hari raya Lebaran adalah membagikan Tunjangan Hari Raya (THR). Menjelang Lebaran, Shahnaz Haque selalu menyiapkan uang untuk memberikan THR bagi ketiga anaknya. Tak terkecuali Pruistin, salah satu anak Shahnaz yang sedang mengenyam pendidikan di luar negeri, tepatnya di Burnaby, Kanada.

Untuk transfer uang ke luar negeri, Shahnaz dipermudah dengan layanan Wise yang dianggap lebih murah, mudah dan transparan. Pasalnya, ketika transfer uang ke luar negeri menggunakan bank, Shahnaz mengalami beberapa kendala seperti, biaya transfer yang mahal, lamanya waktu uang itu sampai ke negara tujuan dan proses yang membingungkan. “Sebelum menggunakan Wise, saya menggunakan bank untuk transfer uang ke luar negeri. Tapi saya selalu merasa khawatir karena seringkali saya tidak tahu kapan uang itu akan sampai, dan bahkan kalau gagal biaya pengirimannya akan hangus," katanya.

Menurutnya layanan Wise memberikan data yang diberikan sangat jelas, mulai dari jumlah uang yang terkirim dalam Rupiah hingga kapan dan berapa yang diterima oleh putri saya dalam mata uang Kanada. "Menariknya lagi, biaya transfer dan nilai tukarnya juga tercantum jelas, sehingga mudah untuk dihitung. Semua proses dilakukan secara digital dimana saya tidak perlu pergi ke bank,” kata Shahnaz Haque.

3. Bersilaturahmi dengan keluarga

Sudah 5 tahun ini, formasi keluarga Shahnaz tidak pernah lengkap saat merayakan Lebaran. Lantaran Pruistin Ramadhan, putri sulung Shahnaz yang sudah cukup lama tinggal di luar negeri untuk menimba ilmu, terpisah jauh dari keluarga. Namun jarak bukanlah penghalang dalam bersilaturahmi. Dengan adanya kemajuan teknologi kini cara bersilaturahmi dapat dilakukan secara virtual, termasuk ketika pengajian di bulan Ramadan bersama keluarga besar Shahnaz dan suami.

“Di Indonesia pasti Lebarannya lebih dulu karena perbedaan waktu antara Indonesia dengan Kanada terpaut 15 jam lebih cepat. Jadi kalau di tanah air sudah selesai sholat Ied, Pruistin, anak kami yang merantau akan ikut berlebaran. Walau Pru masih berpuasa di negaranya, biasanya kami akan makan ketupat bersama secara virtual selama 2 hari, agar mengikuti waktu untuk merayakan di negara masing-masing,” kata Shahnaz.

Apa kegiatan Shahnaz Haque yang cocok denganmu?

Baca: Shahnaz Haque Ajak Perempuan Tak Takut Lakukan Pengobatan Kanker Ovarium

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."