Tips Keuangan Agar THR Lebaran Tidak Hanya Numpang Lewat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock

Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tunjangan Hari Raya (THR) salah satu dana segar yang sangat dinanti karyawan menjelang Lebaran. Momen ini sangat dinanti - nanti karena THR sebagai gaji "ketiga belas" kerap kali digunakan untuk berbagi bersama keluarga.

Sayangnya THR ini kerap kali menjadi pendapatan yang hanya "numpang lewat" dan berlalu begitu saja. Financial Planning Coach dari Emtrade Aulia Akbar membagikan kiat agar pendapatan yang Anda terima termasuk THR Lebaran bisa bertahan dan digunakan untuk tujuan finansial yang lebih baik.

"Banyak kejadian orang- orang itu pendapatannya cuma numpang lewat rekening saja. Hal itu terjadi karena tidak ada pencatatan dan defisit arus kas terus menerus berlangsung," kata Aulia Akbar dalam acara virtual bersama DANA, Senin 25 April 2022.

Ketika pencatatan keuangan tidak dilakukan, kerap kali seseorang cenderung mengeluarkan uangnya untuk pengeluaran yang diinginkannya dan bukan merupakan sebuah kebutuhan.

Padahal pendapatan yang dihasilkan seseorang ada baiknya dicukupkan terlebih dahulu untuk kebutuhan baru setelah itu bisa mencukupi keinginan. Sebut saja beberapa pengeluaran berdasar keinginan seperti baju mewah, tas mewah, sepatu, hingga hal- hal yang bersifat hiburan.

Kerap kali pengeluaran yang berdasarkan keinginan itu bersifat spontan dan tidak bisa terukur sehingga dapat menyebabkan arus kas keuangan Anda mengalami lebih besar pengeluaran dibandingkan pemasukan. Untuk itu pencatatan kondisi keuangan sebaiknya dilakukan sehingga pendapatan termasuk THR dapat digunakan dengan maksimal dan tidak berlalu begitu saja dari dompet Anda.

Sebenarnya tidak masalah jika Anda melakukan transaksi untuk pengeluaran berdasarkan keinginan asalkan hal itu bisa terukur.

Seperti kebiasaan minum kopi di kafe mahal atau kebiasaan menonton film di bioskop dengan layanan mewah boleh saja dilakukan asalkan Anda sudah memiliki perkiraan rata- rata pengeluaran yang bisa dikeluarkan untuk kegiatan itu. "Misalnya hitung pengeluaran tiap bulannya untuk pengeluaran itu, lalu ditotal misalnya dari Januari sampai Maret. Ketiganya kita tambahkan lalu dibagi sesuai jumlah bulannya. Nah itu ditemukan rata-ratanya, jadi kalau misalnya di bulan depannya ternyata uang yang dikeluarkan lebih dari jumlah rata- rata maka artinya anda harus berhenti nih karena overbudget," kata Aulia.

Dengan demikian pendapatan Anda termasuk THR dapat bermanfaat sesuai dengan tujuan finansial Anda dan tentunya kondisi keuangan anda dapat terukur sehat atau tidaknya.

Baca: Jangan Cepet Ludes, Tips Kelola THR Menjelang Hari Raya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."