Tips Mengelola Keuangan Keluarga dengan Konsep Money Jar, Seperti Apa?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock

Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Wedding Expert, Family & Relationship Coach, Diany Pranata berbagi tips mengelola keuangan bagi pasangan suami istri atau keluarga. Baginya, pembagian yang paling adil adalah menggabungkan pendapatan dari keduanya, kemudian dikelola dengan konsep money jar atau enam dompet keuangan.

Menurutnya, seperti dikutip dari siaran pers, Jumat, 18 Maret 2022 konsep yang didapat dari TH Eker ini mudah diterapkan dan jika bisa dilakukan oleh semua pasangan maka banyak masalah keuangan yang akan terpecahkan. Bahkan, satu orang bisa menerapkan sistem money jar karena dia punya penghasilan.

Dompet pertama adalah financial freedom account atau dompet kebebasan finansial. Hal ini sejalan dengan tujuan banyak orang untuk mencapai kebebasan finansial yang memungkinkan Anda tidak sembarangan bekerja hingga usia senja.

Caranya, Anda bisa menyisihkan setiap bulan dari penghasilan yang didapat. Uang tersebut disimpan atau ditabung untuk keperluan investasi yang nantinya akan menghasilkan uang.

Diany menuturkan, dari harta dari dompet ini bisa dijadikan jaminan hari tua bila dikelola dengan baik. Misalnya untuk membangun bisnis seperti kos-kosan, rental mobil, atau investasi lainnya untuk mendapatkan passive income.

Tas selanjutnya adalah long term self-spending atau tas impian. Dompet ini digunakan untuk membeli mimpi bagi pasangan. Setiap manusia memiliki mimpi dan ini berbeda-beda mulai dari keliling dunia, menjalankan ibadah ke tanah suci, atau memiliki mobil mewah.

Dompet ini akan berguna untuk membeli mimpi-mimpi itu. Meski begitu, Diany menegaskan angka tersebut harus dibicarakan karena impian setiap pasangan tentu berbeda.

Dompet ketiga adalah dompet pendidikan atau pendidikan. Tas ini akan digunakan untuk Anda sendiri dalam mengasah keterampilan seperti mengikuti kelas dan pelatihan untuk meng-upgrade diri dan berkembang. Berkaitan dengan itu, Diany menekankan pentingnya manusia harus selalu tumbuh dan memperkaya diri. Ini bisa dicapai dengan tas ini.

Dompet keempat adalah hadiah atau pemberian kepada orang lain yang membutuhkan. Dengan dana ini, Anda akan menghabiskan uang dengan senang hati bukan karena harus dan sekaligus menjadikan sedekah sebagai kegiatan yang menyenangkan, bukan sebaliknya untuk disesali. “Dompet ini perlu ada karena hidup ini ada untuk berbagi,” kata Diany.

Ilustrasi perencanaan keuangan (pixabay.com)

Menurutnya, penyajian dompet ini fleksibel, dan tidak harus dihabiskan dalam satu waktu. Dana ini dapat ditabung untuk kegiatan amal di kemudian hari jika saudara, orang tua, dan kerabat membutuhkan banyak bantuan.

Dompet kelima adalah bermain atau penghargaan diri, dapat digunakan untuk kegiatan yang menyenangkan seperti menonton film, rekreasi, nongkrong di kedai kopi, berbelanja, dan sejenisnya. Bagi Diany, dompet ini bermanfaat sebagai mood enhancer.

“Ketika seseorang membeli produk diskon, biasanya mereka akan menyesal karena menganggap barang tersebut tidak terlalu diperlukan, tetapi hal ini dapat dihindari jika kita memiliki tas Play ini,” kata Diany yang mengatakan hal ini juga dapat menghindarkan seseorang dari rasa bersalah. ketika menghabiskan uang.

Kantung terakhir adalah kantung kebutuhan atau kebutuhan. Dana ini biasanya memiliki persentase yang lebih besar, sekitar 60-80 persen karena digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari kebutuhan anak, biaya sekolah, pembayaran cicilan, dan lain sebagainya.

Diany mengungkapkan, banyak pasangan yang salah dan meletakkan tas ini di awal, padahal yang seharusnya ditempatkan di awal adalah akun kebebasan finansial karena tidak ingin bekerja sampai tua, tapi ingin bekerja sampai tua.

Selain itu, setiap pasangan juga perlu membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Mengetahui hal itu dan mampu memilah pengeluaran yang signifikan, pasti persentase pada dompet ini akan berjalan sesuai harapan.

“Jika tas kebutuhan menghabiskan 80 persen dari pendapatan kita, maka persentase untuk lima tas lainnya bisa disesuaikan dari yang lain. Persentasenya juga terserah kita, tapi harus ada akun financial freedom, karena tentu kita tidak mau bekerja selamanya dan ada kalanya uang bekerja untuk kita,” jelas Diany yang merupakan pendiri Belladonna Group.

Baca: Kisah Raditya Dika Mengelola Keuangan, Pernah Terkejut Saldo Bertambah 1 M

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."