Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak Selalu Negatif, Ini Efek Baiknya Saat Suami Istri Tidur Terpisah

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com/Benzoix

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com/Benzoix

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Berpelukan dan bercumbu saat hendak tidur, dianggap sebagai salah satu standar love language bagi pasangan suami istri dan menjadi tanda kasih sayang non-verbal yang paling menonjol. Jadi, ketika pasangan tidur terpisah di ranjang terpisah di kamar yang berbeda, tentu saja hal itu akan menimbulkan kecurigaan bahkan perpisahan.

Dalam wawancara dengan HT Lifestyle, Dr. Tammy Nelson, pakar seks dan hubungan, mengupas kompleksitas pasangan yang memilih untuk tidur terpisah, membahas apa arti sebenarnya bagi keintiman dan masa depan hubungan

Sekilas, hal ini mungkin tampak seperti celah dalam hubungan, tetapi hal ini juga bisa menyehatkan, seperti yang diyakinkan oleh Dr. Tammy jika tidur terpisah tidak berarti Anda harus tumbuh terpisah. Memilih tempat tidur terpisah atau memiliki kamar tidur terpisah bisa menjadi pilihan yang sehat bagi Anda berdua. Ini mungkin berarti Anda mendapatkan tidur yang lebih baik, merasa lebih sedikit dendam terhadap pasangan yang mendengkur atau menderita insomnia, dan dapat mengurangi rasa frustrasi di tengah malam. 

"Tidur nyenyak sendiri belum tentu merupakan tanda keterputusan emosional; ini mungkin berarti Anda menjaga diri sendiri. Istirahat merupakan dasar bagi kesehatan mental, dan pasangan yang cukup istirahat mungkin mampu berkomunikasi lebih positif, yang dapat meningkatkan keintiman.”

Dr Tammy Nelson membahas beberapa pertanyaan penting terkait tidur terpisah dengan pasangan. Saat ini, pasangan modern tidur terpisah karena berbagai faktor:

Hal ini dapat dimulai saat anak masih kecil, dengan menyesuaikan dengan jadwal anak.
Ketika salah satu atau keduanya mulai mendengkur atau merasa tidak nyaman di tempat tidur kecil dengan orang lain. Pergeseran jadwal kerja atau perbedaan pola tidur menuntut jadwal tidur terpisah.

Mengapa tidur terpisah tidak negatif

Ini dapat membantu Anda merindukan pasangan dan menciptakan lebih banyak waktu untuk mengobrol di siang hari, merencanakan kencan dan makan malam di mana Anda dapat bertemu kembali.

Tidur terpisah juga menyegarkan 'malam'. Pasangan dapat menggunakan waktu ini sebagai cara untuk merundingkan kembali hubungan mereka. Memilih 'malam kencan' di mana salah satu pasangan masuk ke kamar tidur pasangannya atau mereka memutuskan untuk tidur bersama hanya di akhir pekan dapat terasa seperti penyegaran dalam hubungan, menjaga keintiman tetap hidup dan baru.

Kapan tidur terpisah bisa menjadi masalah? Tidur terpisah bisa menjadi pertanda masalah yang lebih dalam jika kamu tidak membicarakannya. Jika salah satu pasangan keluar dari kamar tidur dan mulai tidur sendirian, tanpa membicarakannya, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah yang lebih mendalam dalam hubungan tersebut.

Mungkin ada rasa kesal, penghindaran, atau bisa jadi itu merupakan gejala konflik yang tidak terucapkan. Kuncinya adalah komunikasi. Tidur terpisah bukanlah masalahnya; kurangnya komunikasi bisa jadi masalahnya.

Cara mengatasi situasi ini, tanyakan kepada pasangan kamu bagaimana perasaannya tentang tidur sendirian. Mungkin itu melegakan. Mungkin itu bisa membuat Anda kesepian. Mungkin itu bisa mengarah pada perselingkuhan daring atau penggunaan pornografi. Yang terpenting, apakah kalian berdua siap untuk melakukan pembicaraan yang jujur. 

Kapan tidur terpisah bisa menjadi tanda perceraian?

1. Perhatikan perasaan diri sendiri

Apakah ini melegakan, apakah kamu tidur lebih nyenyak, atau apakah kamu merindukan sentuhan pasangan kamu di malam hari? Apakah ini awal dari perpisahan, atau apa yang saya sebut "perceraian yang tak terlihat?" Apakah kamu mulai menjauh secara perlahan, tidak dapat memenuhi kebutuhan kamu, dan ini justru menciptakan lebih banyak ruang dalam hubungan kamu? Apakah kamu mendambakan perhatian dari seseorang di luar pernikahan kamu, dan jika jujur pada diri sendiri, apakah ini memberi kamu waktu yang kamu butuhkan.

2. Bicaralah jujur dengan pasangan

Pastikan kamu berbicara satu sama lain tentang tidur terpisah sebelum hal itu menjadi krisis. Tanyakan kepada pasangan apakah mereka bahagia, dan bicarakan situasi tersebut dengan jujur sebelum kamu putus asa dengan hubungan kalian. 

Pilihan Editor: Walau Menyebalkan, Konflik Suami Istri Ternyata Bisa Jaga Hubungan Tetap Romantis

HINDUSTAN TIMES 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement