Alasan Ayu Dyah Andari Baru Gelar Fashion Show Tunggal saat 11 Tahun Berkarya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ayu Dyah Andari, perancang busana muslim, di konferensi pers peragaan busananya yang bertajuk Less Allees A Line to Remember sebagai penanda 11 tahun ia berkarya, The Langham, Jakarta, Senin, 14 Maret 2022. Foto: Cantika/Silvy Riana Putri

Ayu Dyah Andari, perancang busana muslim, di konferensi pers peragaan busananya yang bertajuk Less Allees A Line to Remember sebagai penanda 11 tahun ia berkarya, The Langham, Jakarta, Senin, 14 Maret 2022. Foto: Cantika/Silvy Riana Putri

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Perancang busana muslim, Ayu Dyah Andari memilih baru menyelenggarakan peragaan busana atau fashion show tunggal di tahun ke-11 berkarya. Ia punya beragam pertimbangan meyakinkan dirinya untuk menggelar fashion show tunggal.

"(apakah) sudah punya loyal customer, sudah punya karakter (desain) yang sangat jelas, pengakuan dari orang-orang, trus juga perasaan dari akunya untuk merasa pantas," jelasnya sebelum konferesi pers peragaan busana "Les Allees" di The Langham, Jakarta, Senin, 14 Maret 2022.

Bahkan ia sempat terpikir show tersebut diselenggarakan di tahun ke-15 berkarya. Sebabnya, ia masih berjuang meyakinkan dirinya.

"Akunya sendiri ingin memantaskan diri. Ketika aku menyelenggarakan show tunggal memang pantas dinikmati sama customer. Karya yang dilihat ini Ayu Dyah Andari banget. Aku memang memantapkan diri," tukasnya.

Akhirnya, Ayu mantap merencanakan fashion show pada 2021 bertepatan dengan 10 tahun berkarya. Tapi rencana tersebut urung terjadi karena aturan penyelenggaraan acara mode di tengah pandemi cukup ketat kala itu. 

Ia pun melihat hikmah di balik show yang diundur. Menurutnya, angka 11 di tahun ke-11 berkarya mewakili inspirasinya dalam merancang busana. Selama lebih dari satu dekade, ia merancang gaya busana simetris. Corak garis-garis juga jadi inspirasi koleksinya.

"Karena angka 11 itu inspirasi karya ini dibuat. Saya banyak menggunakan elemen garis-garis, saya menerjemahkan secara harfiah angka 11 seperti garis-garis dan seperti perjalanan waktu," ujar perancang busana yang identik dengan busana bergaya klasik.

Ayu Dyah Andari menghelat peragaan busana bertajuk "Les Allees A Line to Remember" sebagai penanda 11 tahun berkarya, The Langham, Jakarta, Senin, 14 Maret 2022. Foto: Dok. Tim Muara Bagdja

Dalam mendesain busana, Ayu menyebutkan bunga mawar merah dan Eropa Kuno adalah inspirasinya. "Itu DNA karya aku," imbuhnya. Menurutnya, inspirasi itu tumbuh dari interior rumah masa kecilnya.

"Kita itu bagaimana kita dibesarkan. Waktu kecil, mama saya mendekor rumah penuh bunga mawar merah, tira-tirai klasik bergaya Eropa kuno. Itu yang aku lihat tiap hari di rumah dan kamar aku. Mama jahit sendiri tirai dan sprei. Akhirnya itu nempel (di ingatan aku dan kerap menginspirasi)," tuturnya.

Peragaan busana 11 tahun berkarya Ayu Dyah Andari bertajuk "Les Alless A Line to Remember". Les Allees merupakan Bahasa Prancis yang artinya perjalanan waktu. Sementara A Line to Remember mewakil deretan karya ikonik Ayu yang ditampilkan kembali dalam show yang digelar Senin sore kemarin.

Sejumlah selebriti menjadi muse dan model catwalk-nya seperti Okky Asokawati, Cut Meyriska, Fenita Arie, Raline Shah, Dhini Aminarti, hingga Tya Ariestya. Diva Krisdayanti semakin memeriahkan peragaan busana dengan menyanyikan tiga lagu, salah satunya Cobalah untuk Setia. 

Sebelum menggelar show tunggal, karya-karya Ayu Dyah Andari telah kerap ditampilkan dalam gelaran Jakarta Fashion Week, Indonesia Fashion Week, hingga Muslim Fashion Festival. 

Baca juga: Ayu Dyah Andari Rancang Signature Series Terinspirasi Bunga Mawar

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."