Bisnis Kuliner Semakin Menjamur, Ini Tips Memilih Pemasok

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi bisnis Start-up. Lendvo.com

Ilustrasi bisnis Start-up. Lendvo.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Para pelaku bisnis kuliner membagikan sejumlah tips dalam memilih dan mempertimbangkan pemasok (supplier) yang tepat bagi mereka yang ingin memulai untuk berwirausaha di sektor ini. Founder Kebab Baba Rafi Indonesia Nilam Sari menggarisbawahi pentingnya pelaku usaha untuk memastikan kestabilan stok barang dari pemasok, bahkan jika pemasok yang sudah memiliki reputasi.

Selain itu, ia menyarankan agar pelaku usaha kuliner memilih pemasok yang menyediakan harga bersahabat dengan mempertimbangkan margin penjualan. "Apalagi kalau industrinya sama, misalnya industri franchise. Franchise itu kan tentang berbagi margin, dari logistik, produsen, kantor pusat, franchising, hingga customer. Nah, itu sudah bagi margin berapa kali, sudah panjang banget. Jadi harganya sudah pasti harus bersaing," kata Nilam dalam webinar yang digelar oleh Food Market Hub pada Rabu 2 Maret 2022.

Nilam juga menggarisbawahi pentingnya membangun kerja sama yang baik kepada pemasok sehingga bisa memiliki jaringan dengan visi yang sama untuk meningkatkan pertumbuhan di pasar kuliner. "Supplier juga kadang ada chemistry, ada supplier yang memang kadang melayani kami dengan baik, ada yang tidak. Kadang kan kita juga mencari hubungan seperti, 'Oh, ternyata dilayani dengan cepat dan bagus'. Nah, itu juga jadi pertimbangan," ujarnya.

Founder Kebab Baba Rafi Indonesia Nilam Sari/Food Market Hub

Pemenang MasterChef Indonesia musim pertama Lucky Andreono juga menekankan bahwa kerja sama penting dilakukan antara pemasok bahan pokok dan pelaku usaha kuliner sehingga bisnis tetap berjalan. Apalagi pandemi juga membawa dampak tidak hanya pada usaha kuliner, tetapi juga pada pemasok bahan baku. "Menurut saya, kalau kita tidak saling membantu dari supplier ke yang beli atau pembuat makanan, (bisnis) itu tidak akan terjadi," tuturnya. Saat ini, Lucky menjalankan bisnis frozen food sejak empat bulan terakhir.

Sementara itu, Acquisition Lead Food Market Hub (FMH) Rona Hartriant menyarankan agar pelaku usaha kuliner lebih rajin mencari dan membandingkan harga dari pemasok yang berbeda. Tak hanya soal harga, ia juga menekankan agar pelaku usaha mempertimbangkan kualitas bahan baku yang disediakan pemasok sehingga dapat menghasilkan produk makanan yang dipercaya konsumen.

"Bergantung kebutuhan dari restoran masing-masing, mereka mengincarnya apa, sih. Kalau memang mengincar makanan yang berkualitas, carilah bahan baku berkualitas yang harganya sepadan dengan uang yang dikeluarkan," ujarnya.

Baca: Tips Merintis Bisnis Kuliner ala Prilly Latuconsina, Kreatif Ciptakan Ide Unik

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."