Suka Nongkrong Bikin Masyarakat Indonesia Sering Makan di Restoran

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Takafumi Yamashita

Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Takafumi Yamashita

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pelaku bisnis food and beverage atau kuliner yang menjabat sebagai General Manager Marketing Eatwell Culinary Indonesia Dwi Rahayu mengatakan bahwa kebiasaan masyarakat Indonesia yang senang berkumpul atau nongkrong mendorong masyarakat lebih suka dine in atau makan langsung di restoran.

"Mau tidak mau harus diakui bahwa walaupun orang bicara tentang sekarang semua serba online dan nyaman belanja online dan sebagainya, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa kenyataannya nature orang Indonesia atau kebiasaan orang Indonesia adalah ngeriung atau kumpul," kata Dwi, ditemui di Jakarta Selatan, Rabu 22 November 2023.

Dwi yang saat ini mengelola tiga brand restoran tersebut mengatakan bahwa dine in berkontribusi sekitar 90 persen atas pendapatan restorannya saat ini. "Kami juga jualan melalui ojek online, namun memang sumbangsih (pendapatan) tertinggi itu datang dari dine in (makan di tempat)," kata Dwi.

Meskipun sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, namun kini Dwi optimistis kebiasaan dine in akan semakin bergeliat. Menurutnya, restoran yang terletak di dalam mall menjadi salah satu destinasi utama warga Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi, terlebih saat akhir pekan.

"Kalau di mall makan bisa, anak main bisa, shopping bisa, ngopi bisa, apalagi orang Jakarta emang mau shopping dan makan di tempat yang berbeda? Habis waktunya di jalan," ujar Dwi.

Pada akhirnya, kata Dwi, warga Jakarta dan kebanyakan warga di berbagai daerah penyangga akan memilih menghabiskan waktu di satu tempat yang sama namun dapat melakukan banyak aktivitas.

Ia yakin bisnis kuliner akan semakin bergeliat pada tahun 2024 mendatang karena tiga pertimbangan. "Pertama kompetitor itu tumbuhnya luar biasa, kedua di manapun ada tempat makan baru itu pasti 'digeruduk', ketiga didukung dengan perkembangan media sosial jadi masyarakat kalau udah bicara soal hidden gem (permata tersembunyi) itu dikejar," kata Dwi.

Pilihan Editor: Fenomena Citayam Fashion Week, Pakar UI: Tertarik Pesona Kota Besar

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."