Patung Lilin Vladimir Putin di Museum Grevin Prancis Diungsikan ke Gudang

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato saat sesi pleno Forum Internasional Pekan Energi Rusia di Moskow, Rusia 13 Oktober 2021. [Sergei Ilnitsky/Pool via REUTERS]

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato saat sesi pleno Forum Internasional Pekan Energi Rusia di Moskow, Rusia 13 Oktober 2021. [Sergei Ilnitsky/Pool via REUTERS]

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Museum Grevin di Paris, Perancis memindahkan patung lilin Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai protes terhadap invasinya ke Ukraina dan setelah itu dirusak oleh pengunjung selama akhir pekan pada Selasa 1 Maret 2022 waktu setempat.

Patung lilin yang dibuat pada tahun 2000, dipindahkan ke gudang sampai pemberitahuan lebih lanjut dan museum sedang mempertimbangkan untuk menggantinya dengan patung Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. "Hari ini tidak mungkin lagi menampilkan karakter seperti dia, untuk pertama kalinya dalam sejarah museum kami menarik patung karena peristiwa sejarah yang sedang berlangsung," kata direktur museum Yves Delhommeau kepada radio France Bleu dikutip dari Reuters, Rabu 2 Maret 2022.

Delhommeau mengatakan selama akhir pekan, patung itu mendapat serangan dari pengunjung dan tampak acak-acakan. "Mengingat apa yang telah terjadi, kami dan staf kami tidak ingin harus memperbaiki rambut dan penampilannya setiap hari," kata Delhommeau.

Seorang juru bicara museum mengatakan tidak jelas dalam keadaan apa patung itu akan kembali. Ditanya siapa yang sekarang mungkin menggantikan Putin di tempat kosong antara patung Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping, Delhommeau mengatakan itu mungkin Zelensky Ukraina.

"Mungkin presiden Zelensky akan menggantikannya... dia telah menjadi pahlawan karena telah melawan dan tidak melarikan diri dari negaranya. Dia bisa dengan sempurna menggantikan posisinya di antara orang-orang hebat dalam sejarah dan hari ini," katanya.

Pada tahun 2014, setelah aneksasi Rusia atas Krimea dari Ukraina, seorang demonstran dengan tulisan "Bunuh Putin" di dadanya yang telanjang menikam patung itu dan menghancurkan tengkoraknya.

Baca: Soal Invasi Rusia, Ini Simpati Blake Lively Hingga Priyanka Chopra untuk Ukraina

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."